http://www.isadanalfatihah.com/alayhim-wal%C4%81%E1%B8%8D-%E1%B8%8D%C4%81ll%C4%ABn/siapakah-yakin-akan-rahmat-allah
Siapakah Yakin Akan Rahmat Allah?
Rahmat (mercy) adalah kata yang menghibur bukan?! Rahmat, sesuatu yang diterima tanpa membayar apapun. Seseorang tidak memberi apa-apa untuk menerima rahmat. Rahmat selalu diterima tanpa memberi imbalan, keringat, atau usaha. Sesuatu yang didapat dengan usaha, bukan rahmat.
Pelanggaran Lalu Lintas, Polisi dan Rahmat
Misalnya, bila saya diberhentikan polisi lalu lintas karena melampaui batas kecepatan semestinya, saya akan didenda. Bila polisi memaafkan, tidak memberi denda, itu namanya rahmat. Saya tidak berbuat apa-apa untuk menerima rahmatnya. Saya tidak diberi rahmat karena saya mentaati kecepatan lalu-lintas. Bila saya tidak melewati kecepatan lalu lintas, maka saya tidak memerlukan rahmat.
Siapa yang Tidak Menerima Rahmat Allah?
Bila penganut agama dipastikan masuk neraka, jelas orang itu belum diberi rahmat. Dengan kata lain, dosanya tidak diampuni. Kalau demikian, bagaimana dengan orang yang bersandar pada Qs 19:71, “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu”? Apakah orang ini mengalami rahmat Allah?
Menurut Qs. 15:56 Ibrahim berkata, “Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat (adh-dhallin).” Siapakah mereka yang berputus asa dari rahmat Allah? Menurut ayat ini hanya mereka yang sesat.
Siapa yang Pasti Menerima Rahmat Allah?
Jelas Qs 15:56 tidak berhubungan dengan pengikut Isa Al-Masih. Mengapa? Sebab, lebih dari semua orang di dunia, pengikut Isa Al-Masih yakin akan rahmat Allah. Bahkan Injil yang mereka pegang, berdasarkan rahmat Allah.
“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar . . . di dalam Kristus Yesus . . . . telah . . . . memberikan kita tempat bersama-sama dengan Dia di sorga supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya [rahmat-Nya]yang melimpah-limpah . . . . ” (Injil, Sura Efesus 2:4-7).
Keselamatan yang Merupakan Pemberian, Itulah Rahmat Allah
Hanya pengikut Isa Al-Masih yang tidak berputus-asa akan rahmat Allah. Mereka melihat rahmat Allah melalui pemberian keselamatan karena anugerah. Mereka yakin akan keselamatan kekal, hanya karena rahmat Allah.
Isa Al-Masih disebut “rahmat” dari Allah (Qs 19:21). Sebaiknya orang Mukmin dan pengikut Isa Al-Masih masing-masing menerima Dia sebagai Juruselamat! Dengan demikian, kedua-duanya tidak akan disebut“mereka yang sesat.”
[Staff Isa dan Islam: Kami menyediakan doa yang dapat didoakan seorang yang merindukan keselamatan.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
demikianlah tulisan yang ditulis oleh situs IsadanAlfatihah.com yang begitu seenaknya memahami makna Al-Qur'an tanpa melihat kaidah sama sekali.
Apakah Yang dimaksud Rahmat Allah?
Rahmat Allah adalah Karunia, nikmat dari Allah yang diberikan kepada seluruh alam semesta baik itu Alam, Tumbuhan, Hewan serta manusia.
oleh karena itu segala nikmat, dari makanan, minuman, kesehatan, dan lain sebagainya itu adalah rahmat Allah. termasuk Pula hal-hal yang berkaitan tentang petunjuk Allah, semisal Turunnya Al-Qur'an, Di utusnya Nabi-Nabi merupakan Rahmat Allah untuk alam semesta.
Situs Isadanalfatihah.com berusaha menggiring pembaca untuk memahami Rahmat adalah ampunan. padahal itu keliru besar. Ampunan bisa termasuk Rahmat, namun berbicara konteks yang tepat, maka Ampunan ya Ampunan, dan Rahmat ya Rahmat. tidak dapat disamakan secara utuh.
sehingga analogi seorang pelanggar lalu lintas di maafkan itu disebut Rahmat. lalu situs Isadanalfatihah.com menggiring pembaca bahwa rahmat di sini adalah ampunan Allah secara menyeluruh. ini adalah pernyataan dusta tanpa dasar sama sekali.
Apakah Umat Islam Semua Pasti Masuk Neraka?
sebuah Tuduhan yang sering dilontarkan Kristen kepada Islam, serta termasuk situs Isadanalfatihah.com ini yakni menyebut Semua umat Islam pasti masuk neraka.
adalah sebuah ketololan tidak menggunakan otak untuk berfikir secara benar. dalam Islam masuk neraka berbeda dengan istilah menghuni atau tinggal di neraka.
dalam Bahasa Arab sendiri membedakan Istilah itu, seperti Penghuni Surga : Ahlu Al-Jannah Penghuni Neraka Ahlu An-Nar, beda kalau kata masuk seperti ayat ini: وَارِدُهَا wa riduha.. mendatanginya..
perbedaan ini menjelaskan bahwa masuk atau mendatangi disini adalah mendatangi bukan untuk masuk kedalamnya untuk disiksa di Neraka. melainkan hanya masuk tanpa disiksa. kita tahu dalam riwayat panjang bahwa Nabi Muhammad Saw pada perjalanan Isra sempat diajak Jibril Ke Neraka dan masuk ke dalamnya.
Apakah bisa kita katakan Nabi Muhammad masuk Neraka, benar Nabi memang masuk, tapi bedanya masuk disini adalah masuk jalan-jalan.
demikian pula ayat ini datang ke neraka bukan karena untuk disiksa tapi berkaitan tentang Shirat.
yakni dimana setiap mansuia baik kafir atau Muslim akan melewati jembatan Shirat yang jembatan tersebut melintasi Neraka Jahannam menuju Surga.
ini lah makna sebenarnya dari ayat ini, tiap orang pasti mendatangi Neraka karena tiap manusia termasuk Nabi-Nabi melewati jembatan ini. sehingga disebut mendatangi Neraka karena jembatan ini melewati Neraka Jahannam, disinilah nanti orang-orang yang beriman akan berhasil lewat sampai ke Surga dan yang Kafir akan jatuh masuk Neraka Jahannam.
maka tepa ayat berikutnya menyebutkan:
وَإِن مِّنكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا ﴿٧١﴾ |
(71) Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. |
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوا وَّنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا ﴿٧٢﴾ |
(72) Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. |
orang-orang bertakwa akan selamat dan yang Kafir akan masuk Neraka. menjadi Ahlu An-Nar. penghuni Neraka.
di sinilah letak kebodohan situs IsadanAlfatihah.com tidak menggunakan akalnya sama sekali.
Apakah Yesus Menjamin Surga?
Selama ini Kriten mengklaim akan mendapat rahmat dari Allah dan akan dijamin keselamtannya oleh Yesus apakah benar?? nyatanya tidak, karena Yesus ternyata hanya diutus untuk bangsa Israel.
Firman Allah dalam Surat Ali Imran:
48. Dan Allah akan mengajarkan kepadanya (Isa Al-masih) Al-Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil.
49. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka):"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seijin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman".
[Matius 10] Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka, “JANGANLAH KAMU MENYIMPANG KE JALAN BANGSA LAIN atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
[10:6] melainkan PERGILAH KEPADA DOMBA-DOMBA YANG HILANG DARI UMAT ISRAEL.
Dan Matius 15:24-26:
[Matius 15] Jawab Yesus: “AKU DIUTUS HANYA KEPADA DOMBA-DOMBA YANG HILANG
DARI UMAT ISRAEL.”
[15:25] Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata:
“Tuan, tolonglah aku.”
[15:26] Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan
bagi anak-anak dan melemparkannya kepada ANJING.”
[10:6] melainkan PERGILAH KEPADA DOMBA-DOMBA YANG HILANG DARI UMAT ISRAEL.
Dan Matius 15:24-26:
[Matius 15] Jawab Yesus: “AKU DIUTUS HANYA KEPADA DOMBA-DOMBA YANG HILANG
DARI UMAT ISRAEL.”
[15:25] Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata:
“Tuan, tolonglah aku.”
[15:26] Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan
bagi anak-anak dan melemparkannya kepada ANJING.”
berdasarkan ayat-ayat ini situs IsadanAlfatihah.com jangan berharap banyak akan keselamatan yang dijanjikan gereja karena keselamatan tersebut tidak dapat dibuktikan secara pasti.
Wallahu A'lam Bis Shawab
Share
Posting Komentar