Jika hanya ada Satu Tuhan, lalu kenapa bisa ada banyak agama di dunia ini ?
Semua agama yg ada di dunia ini pada dasarnya berasal dari Allah SWT yg kemudian "oknum" tertentu mulai menambahkan atau mengurangi sesuatu dari ajaranNya dalam rangka memperoleh kontrol atas yg lain.
Dengan Asma Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّـهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
.....Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[QS Al-Maidah (5) ayat 3]
Allah tidak pernah memaksa seseorang untuk tunduk kepadaNya.
Dia (Allah) telah memberikan "jalan" yg jelas yg memiliki 2 opsi akhir (Surga dan Neraka).Dan Ia (Allah) membebaskan setiap pribadi untuk membuat pilihannya sendiri.
Dengan Asma Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللَّـهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّـهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
[QS Al-Baqarah (2) ayat 256]
اللَّـهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ ۗ أُولَـٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
[QS Al-Baqarah (2) ayat 267]
Tidak ada paksaan apapun dalam cara-cara Islam.
Siapapun yg menyembah Allah, yg tanpa mitra, dan mengkhususkan hanya kepadaNya, mematuhi perintah-perintahNya telah membawa orang tersebut pada sebuah "genggaman" yg tidak akan pernah putus.
Dan siapapun yg menyangkal Tuhan (Allah), dan memilih cara lain untuk beribadah atau tidak percaya sama sekali, bagi mereka disiapkan hukuman kekal yg mengerikan, Neraka Jahanam, Naudzubillah.
Orang-orang mulai terpisah dan mengkotak-kotakkan diri menjadi kelompok agama yg berbeda karena PENOLAKAN mereka terhadap kebenaran dan PENOLAKAN BUKTI jelas yg telah diturunkan Allah kepadanya.
Dengan Asma Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.
وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
[QS Al-Bayyinah (98) ayat 4]
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّـهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
[QS Al-Bayyinah (98) ayat 5]
Allah telah memberikan kepada Muslim/ah untuk tidak jatuh pada "perangkap" yg sama seperti orang-orang pada masa sebelumnya, dengan memisahkan diri dari golongan utama dan mengkotak-kotakan dalam berbagai macam agama.
Dengan Asma Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِن بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ ۚ وَأُولَـٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,
[QS Ali-Imran (3) ayat 105]
يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ
pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu".
[QS Ali-Imran (3) ayat 106]
Orang-orang berbohong tentang Wahyu, merubah Manuskrip, mengolok-olok "utusan" yg telah dikirimkan Tuhan (Allah) dan bahkan (mencoba) membunuh para "utusan" tersebut.
Dengan Asma Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.
وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُم بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِندِ اللَّـهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِندِ اللَّـهِ وَيَقُولُونَ عَلَى اللَّـهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui.
[QS Ali-Imran (3) ayat 78]
مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُؤْتِيَهُ اللَّـهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِّي مِن دُونِ اللَّـهِ وَلَـٰكِن كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah". Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.
[QS Ali-Imran (3) ayat 79]
Utusan-utusan Allah hanya menyampaikan pada umatnya penyembahan pada Allah, sebagai Satu Tuhan tanpa mitra.
Utusan-utusan Allah tidak pernah menyampaikan pada umatnya untuk menyembah dirinya sendiri, orang lain atau sesuatu apapun selain Allah.
Allah mengatakannya dalam Alquran :
Dengan Asma Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.
وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَن تَتَّخِذُوا الْمَلَائِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ أَرْبَابًا ۗ أَيَأْمُرُكُم بِالْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنتُم مُّسْلِمُونَ
dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan. Apakah (patut) dia menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu sudah (menganut agama) Islam?".
[QS Ali-Imran (3) ayat 80]
Agama buatan manusia adalah sesuatu yg benar-benar melecehkan Tuhan (Allah) dan tidak akan pernah diterima di sisiNya.
Dengan Asma Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.
أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّـهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.
[QS Ali-Imran (3) ayat 83]
Allah hanya akan menerima penyerahan diri yang benar, ketaatan dalam kemurnian dan perdamaian ke perintahNya.
Dengan Asma Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
[QS Ali-Imran (3) ayat 85]
Untuk percaya kepada Allah, dan mengikuti segala perintahNya yg disampaikanNya pada seluruh "utusan-utusan" yg pernah ada untuk yg mengajarkan Monoteisme (Tauhid) kepadaNya.
kebaikan dan keburukan pasti ada.. karena oleh karena Itu kebenran hanya satu dan agama yang benar cuma satu yang berasal dari Tuhan.
BalasHapussehingga Tidak semua agama benar, tidak semua agama salah.
Posting Komentar