HIV/AIDS: Pemerintah Prihatin Tapi Ikut Menyebarkan


By: Herman Anas
Alumnus Pondok Pesantren Annuqayah
Jumlah kasus HIV/AIDS dari tahun-tahun menujukkan peningkatan. Dalam laporan Kementerian Kesehatan RI tahun 2005  dilaporkan ada (2.963 kasus), tahun 2008 (4.969 kasus), tahun 2009 (3.863 kasus), tahun 2010 (4.158 kasus). Sedangkan sampai Juni 2011 secara komulatif jumlah kasus HIV/AIDS yang dilaporkan mencapai 26.483 kasus. Dari 33 propinsi hanya 300 kabupaten yang melaporkan. Salah satu penyebab tingginya kaum hawa terkena HIV/AIDS adalah karena tertular dari pasangannya. Sebab, 40 persen pria positif HIV/AIDS berhubungan dengan pasangannya. (okezone.com, 30/11/2011).
Tanggal 1 Desember adalah tanggal untuk peringatan hari AIDS sedunia. Indonesia mengambil tema “LINDUNGI PEKERJA DAN DUNIA USAHA DARI HIV DAN AIDS” dan Wapres Boediono mengkampanyekan slogan "AKU BANGGA AKU TAHU". Banyak pihak yang memperingati hari AIDS ini dengan tujuan supaya masyarakat mempunyai pengetahuan tentang penyakit AIDS bagaimana cara mencegahnya dan bagaimana seharusnya masyarakat bersikap. Misal, Sekitar 3.000 pelajar SMP dan SMA menari 'Dance For Life' pada acara puncak peringatan Hari AIDS Sedunia di Monumen Nasional (Monas) yang dihadiri oleh Dinkes dan Wapres Boediono, Jakarta, Minggu (okezone.com, 27/11/2011).
Kemudian pada pekan kondom nasional yang mengadakan kampanye anti AIDS. kampanye anti-AIDS ini merupakan kegiatan yang didukung Komisi Penanggulangan AIDS Nasional bekerja sama DKT Indonesia dan perusahaan brand kondom Sutra dan Fiesta, yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dunia pekerja terhadap perkembangan HIV/AIDS di tanah air yang terus mengalami peningkatan. Kegiatan lain dilakukan para wanita setengah pria yang tergabung dalam Gerakan Waria Indonesia (GWI) ini memulai aksi di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS) dengan memberikan bunga dan GWI sendiri sudah membuat kesepakatan dengan sejumlah PSK di beberapa lokalisasi di Surabaya. Intinya, kesepakatan itu menyebut bahwa para PSK hanya mau melayani pelanggan yang menggunakan kondom.
Kampanye seperti ini dilaksanakan tiap tahun di seluruh Indonesia bahkan di dunia tapi pada kenyataannya Indonesia mendapati peringkat nomor 1 penularan HIV/AIDS di Asia Tenggara. Terbukti dengan peningkatan tiap tahunnya yakni ada 2.963 kasus, tahun 2008 (4.969 kasus), tahun 2009 (3.863 kasus), tahun 2010 (4.158 kasus). Sedangkan sampai Juni 2011 secara komulatif jumlah kasus HIV/AIDS yang dilaporkan mencapai 26.483 kasus. Dari 33 propinsi hanya 300 kabupaten yang melaporkan. Data menunjukkan bahwa 21 % penderita HIV/AIDS di Banyumas adalah pegawai, 571 warga Tangerang mengidap HIV/AIDS. Sekali lagi data tersebut adalah yang diketahui karena mereka mau periksa sedangkan yang lain mungkin seperti fenomena gunung es di lautan.
Sudah menjadi opini umum bahwa Penyakit AIDS tidak ada obatnya yang ada adalah pencegahan-pencegahan. Sedangkan solusi yang diberikan pemerintah ataupun LSM kepada masyarakat adalah dengan menggunakan kondom, tidak bergonta-ganti pasangan ataupun dengan cara memberikan pemahaman informasi dengan cara menyebar leaflet-leaflet. Padahal dalam konferensi AIDS Asia Pacific di Chiang Mai, Thailand (1995) dilaporkan bahwa penggunaan kondom aman tidaklah benar. Pori-pori kondom berdiameter 1/60 mikron dalam keadaan tidak merenggang, sedangkan bila dalam keadaan meregang pori-pori tersebut bisa mencapai 10x lebih besar. Sementara kecilnya virus HIV berdiameter 1/250 mikron.
Jadi bagaikan semut masuk ke lubang buaya, kemudian pernyataan pakar AIDS, R. Smith (1995), setelah bertahun-tahun mengikuti ancaman AIDS dan penggunaan kondom, mengecam mereka yang telah menyebarkan “safe sex” dengan memakai kondom sebagai “sama saja dengan mengundang kematian.” Selanjutnya beliau mengetengahkan pendapat agar resiko penularan/penyebaran HIV/AIDS diberantas dengan tidak melakukan hubungan seks diluar nikah.
Islam Memberikan Problem solving  (Kaifiyatu Mualajah)
Solusi terhadap penyakit AIDS tidak cukup atau tidak bisa dilakukan dengan hanya penyebaran leaflet, peringatan apalagi dengan diadakan dance for life yang disana berkumpul antara wanita dan laki-laki, paling parah adalah pada pekan kondom yang menggelar konser dangdut 'Goyang Sutra' yang menghadirkan Julia Perez di lapangan Tegal Lega, Bandung. Dari sini jelas akan mengundang nafsu seseorang muncul yang mengakibatkan terjadinya seks bebas.
Hal ini  membuka lebar terjadinya seks bebas diluar nikah. Yang mana memang Berdasarkan laporan Juni 2011, penyebab penularan HIV tinggi adalah dari transmisi seks 76,3 persen, diikuti penularan melalui alat suntik, 16,3 persen. Kondom sebuah solusi bagi orang yang mencari celah untuk melakukan barang haram. Dalam kitab Ushul Fiqih, Abu Zahrah menyatakan “Setiap barang yang dilarang pada umumnya adalah memudharatkan.” Akan tetapi kemudharatan tersebut ketika bisa dihilangkan seperti cacing pita pada babi tidak menyebabkan hilangnya keharaman. Karena ilmu manusia sangatlah terbatas dan hanyalah Allah yang maha tahu. Begitu juga dengan perzinaan apalagi menurut pakar memakai kondom sama saja mengundang kematian.
Islam sudah mengatur dan menyelesaikan problem yang menyebabkan HIV/AIDS, sejak 14 abad silam, sekarang masih dan akan terus relevan syariatnya hingga akhir zaman. Bahkan sangat hati-hatinya  orang yang mendekati saja diharamkan sebagaimana Allah SWT berfirman: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu perbuatan keji. Dan suatu jalan yang buruk (Al-Isra 32).
Sebenarnya yang menyebabkan munculnya penyakit HIV/AIDS adalah akibat pelanggaran manusia terhadap syari’at Allah. Mulai dari pergaulan bebas (seks bebas) dan suntik narkoba.
Oleh karena itu, kontrol Masyarakat sangat dibutuhkan, yaitu dengan cara tidak memberikan tempat untuk terjadinya seks bebas atau benihnya yaitu pacaran alias kumpul kebo, sehingga penyakit tersebut bisa diatasi secara pasti .
Rasulullah SAW bersabda “Apabila perzinahan (pelacuran dan perilaku seks bebas) sudah meluas di masyarakat dan dilakukan secara terang-terangan (dianggap biasa), maka infeksi dan penyakit mematikan yang sebelumnya tidak terdapat pada zaman nenek moyangnya akan menyebar di antara mereka” (HR. Ibnu Majah).
Hadist Rasulullah diatas sudah menjadi kenyataan dengan adanya AIDS penyakit mematikan saat ini  dan belum diketahui obatnya, yang mana nenek  moyang dahulu belum pernah mengalaminya, karena AIDS pertama kali dilaporkan pada tanggal 5 Juni 1981, pada lima laki-laki homoseksual di Los Angeles.
Tanggung jawab yang terbesar adalah tanggung jawab negara, untuk mengatasi  penyakit yang sangat ganas ini yang telah menjangkiti jutaan manusia khususnya yang ada di Indonesia. Karena memang kesehatan termasuk pelayanan dari Negara. Negara tidak boleh membuka lokalisasi karena dari situlah virus HIV tersebar. Tidak boleh Negara beralasan supaya pelacuran tidak tersebar dan merusak masyarakat maka diberikan tempat lokalisasi. Justru hal itu menyuburkan dan menjadi sumber penyakit yang didatangi hidung belang kemudian ia membawa penyakit tersebut ditularkan ke istrinya. Jangan sampai Negara mengorbankan rakyatnya hanya karena pajak dari lokalisasi pemasukannya sangat besar.
Khatimah
Pada akhirnya kaum muslimin harus meyakini bahwa semua yang dilarang oleh Allah adalah memudharatkan pada umumnya. Memang ada yang diketahui secara jelas dan ada yang belum nampak (umat belum tahu) cukuplah mereka yang terkena sebagai ibrah pada umat islam yang lain tanpa harus membuktikan juga apakah benar yang dilarang oleh Allah memudharatkan?  Allah berfirman:
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui” (Al-Baqarah 216).
Ayat diatas menunjukkan bahwa sesuatu hal yang dianggap baik oleh manusia, contohnya adalah mengambil problem solving diluar aqidah dan hukum Islam belum tentu akan baik di mata Allah dan bisa jadi manusia membenci hukum Allah, padahal didalamnya terdapat kebaikan baginya. Karena manusia tidak mengetahui hal itu hanyalah Allah yang maha mengetahui atas segala sesuatu. Wallahu a’lamu bis-shawaab

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama