ABOUT JESUS: The Dead Sea Scrolls Mengungkap Fakta Pernikahan Yesus

Keyword: apakah, benarkah Yesus menikah, kawin? kontroversi, pernikahan Yesus, Yesus poligami, membantah, menjawab, tuduhan, dalam alkitab, al-Qur'an, menyangkal sejarah, pembuktian dalam alkitab




"Ilustrasi"

The Dead Sea Scrolls (Naskah Gulungan Laut Mati) telah mengungkap fakta pernikahan Yesus. Tidak akan ada kristiani yang akan mempercayai bahwa Yesus, yang mereka sembah itu, mempunyai istri dan keturunan. Bahkan kita umat Islampun, akan tercengang tidak percaya bahwa dalam sejarah hidupnya Nabi Isa/Yesus a.s pernah kawin dan mempunyai keturunan, karena selama ini kita juga telah dijejali oleh cerita kaum Kristen bahwa Yesus keburu diangkat kesorga tanpa pernah kawin.



Yesus sebagai manusia yang terlibat dalam sejarah telah dikaburkan sedemikian rupa, sehingga sejarah Yesus benar- benar gelap bagi sebagian besar umat manusia. Yang tinggal adalah Yesus yang dibungkus dengan pakaian ketuhanan, sehingga bagi orang-orang yang tidak mampu menggunakan akal sehatnya, Yesus benar-benar dianggap sebagai Tuhan. Tapi bagi sebagian manusia yang mau menggunakan akalnya, Yesus sebagai semua kesejarahannya, menjadi sumber pertanyaan akal yang tidak pernah berhenti.



Mereka-mereka inilah yang sedikit demi sedikit menguak misteri sejarah hidup Yesus. Salah satunya, adalah seorang teolog pakar Perjanjian Baru dan Gulungan Laut Mati, Prof. DR. Barbara Tiering, dari Univ. of Sidney Australia. Setelah melakukan penelitian terhadap gulungan-gulungan Laut Mati (The Dead Sea Scrolls) selama 20 tahun, sampai kepada kesimpulan bahwa Yesus beristeri, bahkan lebih dari satu, alias Poligami. Menurut sang Profesor, dalam sejarah kehidupan Yesus, Yesus pernah kawin bahkan 2 kali. Dan upacara perkawinan Yesus dapat ditelusuri dalam PB sendiri, yaitu dalam Injil Markus-14:3, Yohanes-12:3, Lukas-7:37 dan seterusnya.



Markus 14:3 “Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.”



Yohanes 12:3 “Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.”



Hubungan istimewa Yesus dengan Maria Magdalena, berabad-abad dibantah oleh Gereja. Bahkan Maria Magdalena, difitnah sebagai seorang perempuan pendosa. Lihatlah Injil Lukas-7:37, bagaimana Maria Magdalena difitnah sedemikian rupa dengan mengatakan bahwa dia seorang perempuan pendosa :

Lukas 7:37 “Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.”



Tapi lanjutkan dengan membaca ayat-38 dari injil yang sama :



Lukas 7:38 “Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki- Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.”



Seorang perempuan yang mencurahkan minyak wangi kekepala, kekaki, dan menciumi lelaki tersebut, menurut Profesor Thiering adalah upacara perkawinan bangsawan Yahudi.



Pernikahan seperti ini juga dapat ditemukan dalam Kidung Agung 1:2-3:

1:2 Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur,

1:3 harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!



Sedang klaim fitnah yang mengatakan Maria adalah perempuan berdosa yang datang kepada Yesus untuk meminta ampun merupakan perbuatan gereja yang berusaha menutupi fakta sejarah bahwa Yesus sebenarnya pernah menikah di Kana'an. Untuk lebih jelasnya dalam buku Prof. Dr. Barbara Theiring yang bejudul “Jesus The Man” mengatakan :



“Pernikahan Yesus dan Maria Magdalena sangat jelas kelihatan dari kata-kata di dalam injil (seperti yang terlampir di atas) karena seorang perempuan yang mencium laki-laki yang bukan muhrimnya hukumannya adalah hukuman Mati”



Dalam masyarakat Yahudi, tidak akan pernah ada seorang perempuan pun yang ujung-ujung datang mencium seorang lelaki yang bukan muhrimnya, karena perbuatan itu hukumannya adalah hukuman MATI. Dan Yesus adalah seorang bangsawan, karena dia adalah keturunan Raja Daud.



Mengapa Maria Magdalena yang mencium Yesus yang bukan muhrimnya tidak dihukum mati?



Jawabannya jelas karena Maria Magdalena dan Yesus sedang melaksanakan upacara pernikahan. Bukan hal yang masuk akal jika seorang meminta ampun sampai-sampai harus mencium kaki seseorang yang bukan muhrimnya dan tentu telah melanggar ajaran yang hukumannya adalah hukuman mati, apa lagi sampai meminyaki dengan minyak wangi segala. Dari ajaran maupun budaya berabad yang lalu sampai sekarang tidak ada ajaran meminta ampun karena dosa dengan cara mencurahkan minyak wangi kekepala, kekaki, dan menciumi lelaki tersebut, dan tentunya Yesus tidak pernah mengajarkan hal tersebut.



Bantahan Prof. Dr. Barbara Thiering terhadap klaim gereja yang selama berabad-abad menutupi hubungan istimewa Yesus dengan Maria Magdalena, didukung oleh penemuan Injil Philip di daerah Nag Hamadi, Mesir pada tahun 1945.



"Ilustrasi"

Dalam Injil Philip ini disebutkan dengan jelas, bahwa:

“There were three who always walked with the lord: Mary his mother and her sister and Magdalene, the one who was called his companion?. And the companion of the [Saviour was ] Mary Magdalene. [He loved] her more than [all] the disciples [and used to] kiss her [often] on her [mouth]. The rest of [the disciples] said to him, 'Why do you love her more than all of us?'The Saviour answered and said to them,'Why do I not love you like her...??.” (59, 6-12; 63, 32- 64, 5)



“Ada 3 orang yang selalu berjalan bersama Yesus : Maria ibundanya dan Maria saudara ibunya, dan Magdalena, yang disebut sebagai pasangannya?. Dan pasangan dari Sang Juru Selamat (Saviour) adalah Maria Magdalena. (Dia mencintai) nya, melebihi cintanya kepada murid-murid yang lain dan sering menciumnya di mulutnya Murid-murid yang lain berkata kepadanya : "Kenapa engkau lebih mencintainya dari pada kami??" Sang Juru Selamat menjawab dan berkata : "Kenapa aku tidak mencintai kalian seperti mencintai dia...??.” (59, 6-12; 63, 32; 64, 5)



Injil ini ditolak oleh gereja dan dianggap apokripa, dan itu bukanlah hal yang mengherankan mengingat sebenarnya ada ribuan versi Injil dan umumnya ada 45 injil beredar dan yang diterima hanya 4 (Markus, Lukas, Matius, Yohanes) injil kanonik sekarang ini dan 41 lainya ditolak oleh gereja, kenapa hal tersebut terjadi? Jelas karena 41 injil tersebut tidak memenuhi syarat ketuhanan Yesus serta tidak mendukung doktrin dan dogma gereja yang sekarang ini tumbuh dalam Kristen.



Selanjutnya dari hasil penelitian Prof. Thiering, terungkap fakta bahwa acara pernikahan Yesus dengan Maria Magdalena, diselenggarakan pada hari Jum'at Tgl 22 September thn 30. Ini adalah upacara pernikahan. Acara resepsinya diselenggarakan 3 tahun kemudian, yaitu pada 19 Maret thn 33, jam 12 malam. Besoknya Yesus ditangkap dan disalibkan. Pada tgl 14 Juni 37, jadi 4 tahun setelah penyaliban, lahirlah anak Yesus yg pertama, yg diberi nama Jesus Justus. Anaknya yang ke-3 lahir pada 10 April 44. Namanya tidak diketahui. Anaknya yang kedua tidak ada informasi.



Lalu apakah setelah pernikahan Yesus dengan Maria Magdalena dia tidak menikah lagi? 17 tahun setelah resepsi perkawinan Yesus dengan Maria Magdalena, Yesus menikah lagi pada malam selasa pada Tgl 17 Maret 50 M, Perkawinan Yesus yg kedua berlangsung dengan seorang perempuan yg bernama Lidia.



Jadi Menurut Naskah Gulungan Laut Mati, Yesus Pernah menikah bahkan “Pologami” serta mempunyai keturunan.



Kalau umat Islam masih meragukan bahwa Nabi Isa/Yesus a.s pernah menikah dan mempunyai keturunan, maka buanglah keraguan itu jauh-jauh, karena Allah Subhana Wa Ta'ala telah berfirman dalam Al-Qur'an:



ÙˆَÙ„َÙ‚َدْ Ø£َرْسَÙ„ْÙ†َا رُسُلا Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ِÙƒَ ÙˆَجَعَÙ„ْÙ†َا Ù„َÙ‡ُÙ…ْ Ø£َزْÙˆَاجًا ÙˆَØ°ُرِّÙŠَّØ©ً ÙˆَÙ…َا Ùƒَانَ Ù„ِرَسُولٍ Ø£َÙ†ْ ÙŠَØ£ْتِÙŠَ بِآيَØ©ٍ Ø¥ِلا بِØ¥ِØ°ْÙ†ِ اللَّÙ‡ِ Ù„ِÙƒُÙ„ِّ Ø£َجَÙ„ٍ Ùƒِتَابٌ

“Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-Rasul sebelum engkau, dan Kami memberikan isteri-isteri dan keturunan kepada mereka. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab.” (QS. Ar-Ra'ad' 13:38)



Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya.

Salam Bagi Kaum Yang Mengikuti Petunjuk.



"Ilustrasi"

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama