Qunfudz diutus oleh Abubakar dan mencambuk Fatimah
Fatimah menghalangi para penyerang hingga tidak bisa menyentuh Ali di pintu rumah, lalu Qunfudz mencambuknya dengan cambuk, sampai di sini, sementara dalam bagian lain disebutkan : Abubakar mengutus Qunfudz untuk mencambuk Fatimah, lalu berhasil memaksa Fatimah untuk berada di balik pintu, lalu Qunfudz mendorongnya hingga tulang rusuknya patah dan janin yang dikandungnya gugur.
Lihat Al Ihtijaj jilid 1 hal 212, Mir’atul Uqul jilid 5 hal 320.
Qunfudz mencengkeramnya di pintu rumah
Qunfudz berhasil membuat Fatimah terpepet di pintu dan berhasil didorong, lalu Qunfudh mematahkan tulang rusuk dan janin yang ada di perutnya seketika keluar, Fatimah terbaring di tempat tidur hingga wafat sebagai syahid.
Lihat Kitab Sulaim bin Qais, Tahqiq Muhammad Baqir Al Anshari. Jilid 3 hal 588
Qunfudz budak orang itu, memukul Fatimah dengan gagang pedang
Dari Abu Bashir, dari Abu Abdillah Alaihissalam dalam haditsnya : sebab wafatnya Fatimah adalah ketika Qunfudz budak orang itu memukulnya dengan gagang pedang atas perintahya, lalu menggugurkan janin Muhsin, dan membuat Fatimah sakit parah, dia melarang orang yang menyakitinya dari menjenguknya,
Lihat Dala’ilul Imamah, At Thabari, hal 45
Umar menendang pintu dan pintu, Fatimah jatuh tertimpa pintu, -tanpa patah tulang-
Fatimah mendorong pintu agar menghalangi mereka masuk, Umar menendang pintu hingga terlepas dan mengenai perut Fatimah hingga Muhsin gugur dari perut ibunya.
Multaqal Bahrain hal 81, Al Jannah Al Ashimah hal 251
Umar menggunakan pedang dan cambuk tanpa menyentuh pintu
Fatimah berteriak Wahai Ayahku, Wahai Rasulullah, lalu Umar mengangkat pedang yang masih di sarungnya dan memukul perut Fatimah, lalu Fatimah berteriak lagi, wahai ayahku, lalu Umar mencambuk tangan Fatimah, Fatimah memanggil Wahai Rasulullah, betapa buruk penggantim, Abubakar dan Umar, Ali melompat dan mencengkeram baju Umar dan membantingnya, dan memukul hidung serta lehernya. Ali berniat membunuh Umar tetapi dia teringat wasiat Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam.
Kitab Sulaim bin Qais , jilid 3 hal 538
Fatimah didorong di pintu, tanpa ditendang, tanpa pedang, cambuk atau paku
Al Mas’udi, seorang ahli sejarah mengatakan : Amirul Mu’minin Ali tinggal di rumahnya beserta beberapa pengikutnya, seperti yang dipesankan oleh Rasulullah, lalu mereka menuju rumah Ali dan menyerbunya, membakar pintu rumah dan memaksa orang yang di dalamnya untuk keluar, mereka mendorong Fatimah di pintu hingga janinnya gugur, mereka memaksa Ali untuk berbaiat dan Ali menolak, dan mengatakan : aku tidak mau, mereka mengatakan : kalau begitu kami akan membunuhmu, Ali mengatakan: jika kalian membunuhku maka aku adalah Hamba Allah dan saudara RasulNya. Lihat Itsbatul Washiyyah hal 123.
Yang memukul Fatimah adalah Mughirah bin Syu’bah
Imam Hasan berbicara pada Mughirah bin Syu’bah di majlis Muawiyah: kamu memukul fatmah binti Rasulullah hingga berdarah dan gugur janinnya, kamu melakukan itu untuk menghinakan Rasulullah, dan melanggar perintahnya, menghina kehormatannya, Rasulullah pernah bersabda padanya : engkau adalah penghulu wanita penghuni sorga, semoga Allah memasukkanmu ke dalam neraka. Lihat dalam Al Ihtijaj dan Biharul Anwar jilid 10.
Umar menyerbu rumah Ali bersama tiga ratus orang.
Diriwayatkan mengenai penyebab wafatnya Fatimah : Umar bin Khattab menyerang rumah Ali dan Fatimah bersama tiga ratus orang. Lihat dalam kitab Al Awalim jilid 2 hal 58
Umar memukul Fatimah di jalan, bukan di rumah
Fatimah berhasil meminta surat dari Abubakar yang berisi pengembalian tanah Fadak pada Fatimah, ketika di jalan Fatimah bertemu Umar dan kemudian Umar bertanya: wahai putri Muhammad, surat apa yang ada di tanganmu? Fatimah menjawab: surat dari Abubakar tentang pengembalian tanah Fadak, Umar berkata lagi : bawa sini surat itu, Fatimah menolak menyerahkan surat itu, lalu Umar menendang Fatimah
Amali Mufid hal 38, juga kitab Al Ikhtishash
Yang mencengkram Fatimah hingga janinnya gugur adalah Khalid bin Walid
At Thuraihi mengatakan : ketika Khalid binWalid mencengkeramnya dan janin Muhsin pun gugur.
Lihat Ma’sat Az Zahra jilid 2 hal 143, Sayyid Ja’far Murtadha
Al Muntakhab, hal 136 karya At Thuraihi
Tidak jelas siapa yang memukul Fatimah
As Shaduq meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu Alaihi wasallam bersabda : seakan saya melihat rumahnya dimasuki kehinaan, kehormatannya dilecehkan, diserobot haknya, dihalangi untuk menerima warisannya, tulang rusuknya dipatahkan, dan janinnya digugurkan.
Amali Shaduq hal 100
Fatimah dicambuk.
Yang disesalkan adalah mereka memukul Fatimah Alaihassalam, telah diriwayatkan bahwa mereka memukulnya dengan cambuk
Talkhis Syafi jilid 3 hal 156
Punggungnya dicambuk dan dipukul dengan pedang.
Lalu Miqdad berdiri dan mengatakan : putri Nabi telah meninggal dunia, sedang darah mengalir di punggung dan rusuknya karena kalian mencambuknya dan memukulnya dengan pedang, sedangkan di mata kalian aku lebih hina dibanding Ali dan Fatimah
Ahwal Saqifah/ Kamil Al Baha’I, Hasan bin Ali bin Muhamamd bin Ali bin Hasan At Thabari yang dikenal dengan nama Imadudin At Thabari, jilid 1 hal 312
Ada baiknya disini kita simak bersama penuturan Sayid Ja’far Murtadha Al Amili dalam kitab “ Zhulumat Ummi Kaltsum”:
Tidak perlu dijelaskan lagi, bahwa jika nampak kontradiksi dalam banyak riwayat yang menceritakan tentang suatu kejadian, maka sangat wajar jika kita meragukan validitas riwayat-riwayat itu, bahkan keraguan akan muncul di hati para peneliti, dan memaksanya untuk mencari riwayat yang shahih dan mana yang berisi kebohongan dari riwayat-riwayat itu, ini jika kita tidak ingin mengatakan : kontradiksi ini membuat kita ragu dan bertanya apakah kejadian itu benar terjadi atau tidak.
Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara . Al Hujurat ayat 10
Jalinan persaudaraan yang ada antara kaum muslimin adalah jalinan yang lahir akibat adanya persamaan yang mendasar antara mereka, yaitu persamaan akidah tauhid yang terwujud melalui dua kalimat syahadat, dengan demikian seluruh yang mengucapkan dua kalimat syahadat menjadi bersaudara. Ukhuwah Islamiyah memiliki peranan yang penting bagi kehidupan muslim. Sehingga syareat Islam menggariskan beberapa aturan agar hubungan sesama kaum muslimin selalu Bagai tanaman yang harus dipupuk dan disiram, begitu pula ukhuwah Islamiyah haruslah dijaga dan dikokohkan.
Dengan persatuan yang kokoh musuh tidak dapat mengalahkan dan menjajah kaum muslimin, derita yang dialami oleh kaum muslimin, kurangnya persatuan dan adanya kaum munafikin yang bermuka dua, mereka bermuka manis di depan kaum muslimin dan bekerja untuk kepentingan musuh, kaum munafikin yang memecah belah kaum muslimin dan membantu orang kafir dalam melancarkan makar-makar mereka untuk memecah belah kaum muslimin. Mereka bagaikan musuh dalam selimut dan musang berbulu domba yang selalu bermanis muka di depan kaum muslimin sementara di kegelapan malam mereka bekerjasama dengan musuh untuk melancarkan makar mereka.
Allah telah memberi isyarat bagi kaum muslimin untuk menghindari perpecahan dengan memerintahkan untuk menghindari faktor-faktor yang dapat menimbulkan percikan api perselisihan dan perpecahan.
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. 49:6)
Ini karena salah satu faktor utama perpecahan adalah berita bohong, karena itulah Allah memanggil orang beriman –hanya orang beriman saja, orang munafik dan orang kafir tidak ikut mendapat panggilan Allah dalam ayat ini- agar meneliti berita yang disebarkan oleh orang fasik, agar tidak bersikap keliru terhadap orang yang salah, akhirnya ketika sikap keliru itu dimanifestasikan dalam ucapan dan perbuatan, maka akan berpotensi mengakibatkan perpecahan.
Sering kita dengan mereka-mereka yang menghasut kaum muslimin agar membenci sahabat Nabi, dengan menyebarkan cerita-cerita bohong yang sayangnya jarang dari kita yang mau meluangkan waktu untuk meneliti cerita-cerita itu. Hingga akhirnya banyak dari kaum muslimin yang terperangkap pada perbuatan membenci sahabat Nabi yang dicintai Allah. Allah berfirman:
tetapi Allah menjadikan kalian cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hati kalian serta menjadikan kalian benci kepada kekefiran, kefasikan dan kedurhakaan.Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, (QS. 49:7)
Allah menjadikan sahabat mencintai keimanan, membuat iman jadi indah di hati mereka. Lalu mengapa kita membenci sahabat Nabi yang beriman karena cerita-cerita yang ternyata tidak jelas?
Posting Komentar