Bukti Kebenaran al-Qur'an

Tulisan ketiga dari beberapa tulisan
Kesimpulan


Inilah keabadian, dapat diperbarui dan bukti yang hidup. Al-Quran adalah keajaiban yang abadi di tangan kita sampai akhir zaman. Pada 14 abad yang lalu, suku Badui di padang pasir menguji al-Quran dan menemukan pengetahuan ketuhanan di dalamnya, yang mana dia mengakui al-Quran dari Tuhannya dan ditegaskan dengan teliti melalui pesan Nabi Muhammad SAW.

Sekarang ini, para ilmuwan dengan disiplin ilmu pengetahuan yang bervariasi mempelajari al-Quran untuk mendapatkan pengetahuan ketuhanan yang sama yang mana mereka diberi bukti yang sama dan ditegaskan bahwa hal ini berasal dari pencipta alam semesta. Demikian juga bukti itu menegaskan keaslian buku itu melalui Nabi Muhammad SAW Kami telah bertemu dengan sejumlah ilmuwan yang sebagian dari mereka telah menegaskan bahwa pengetahuan ini bukan berasal dari manusia.

Profesor Dorja Rau mengatakan: "Sulit membayangkan bahwa tipe pengetahuan ini telah ada pada 1400 tahun yang lalu. Mungkin ada beberapa hal yang mereka memiliki ide sederhana tetapi untuk menggambarkan hal ini secara detail sangat susah. Sehingga, hal ini tidak didefinisikan ilmu pengetahuan manusia secara sederhana. Beberapa di antara mereka mengatakan bahwa pengetahuan bisa berasal dari luar alam semesta ini. "



Profesor Amstrong berkata: "Mungkin ada sesuatu di luar pemahaman kita yang sesuai dengan pengalaman manusia biasa untuk rnenerangkan tulisan yang telah kita lihat. "



Profesor Dorja Rao berkata: "Dengan demikian, saya pikir informasi itu pasti berasal dari sumber supernatural."



Sebagian dari mereka mengekspresikan dengan tidak gentar dan menegaskan bahwa pengetahuan ini hanya berasal dari Allah, pencipta alam semesta.

Pertanyaannya: Kemudian Anda pikir dari siapa sumber infiormasi ini?



Profesor Hay menjawab: "Saya pikir ini pasti dari Tuhan."



Profesor Kroner : ".. .metode ilmiah modern sekarang membuktikan apa yang telah dikatakan Muhammad 1400 tahun lalu. "



Profesor Marshal Johnson: "Saya tidak menemukan perbedaan di sini dengan konsep yang berkaitan dengan ketuhanan yang terlibat di dalam apa yang telah ditulis."



Profesor Shroeder: "Sebenarnya, ilmuwan sekarang rnenemukan apa yang telah dikatakan sebelumnya: "



Profesor Persaud: "Tidak ada kesulitan dalam pikiran saya mengenai wahyu yang hebat atau yang diturunkan kepadanya dengan pernyataan­pernyataan ini. "



Sebagian dari mereka menyimpulkan pernyataan mereka sebagai berikut :



Profesor Keith Moore: "Telah jelas bagi saya bahwa pernyataan ini pasti berasal dari Allah melalui Muhammad, sebab hampir seluruh pengetahuan ini tldak ditemukan sampai beberapa abad setelahnya. Hal ini membuktikan kepada saya bahwa Muhammad adalah utusan Allah. "



Sebagian dari mereka mengucapkan shahadat dan memeluk Islam.



Profesor Tejasen: "Saya pikir inilah saatnya mengucapkan "Tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah."



Tidak ada keraguan bahwa al-Quran adalah keajaiban abadi yang kita miliki. Sebagaimana firman Allah di dalam al-Quran:



"Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: “Allah. " Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan al-Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai al-Quran (kepadanya). " (QS al-An'am : 19)



Dengan demikian, siapapun yang telah diberi informasi tentang al-Quran ini mengemban kesaksian dan peringatan. Sifat dasar kesaksian ini tiap-tiap ayat dalam kitab Allah berisi penegasan secara ilmiah. Setiap ayat berisi pengetahuan ketuhanan. Setiap abad, kaum cendekiawan membuat kemajuan baru pada bidang mereka yang bermacam-macam.



Allah telah berfirman:



". . . tetapi Allah mengakui al-Quran yang diturunkan-Nya kepadamu, Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya. . . " (QS an-Nisa : 166)



Al-Quran adalah keajaiban yang memulai lagi dirinya sendiri dengan cara yang sesuai untuk setiap zaman / masa.



Allah telah berfirman:



"Untuk tiap-tiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui. " (QS al-An'am : 67)



Dengan yang kita simpulkan ini, semoga Allah menerimanya dengan sungguh-sungguh demi Allah sendiri. Amin.



Cahaya Kebenaran



Apakah hidup itu? Keberadaan manusia di dunia ini dan penciptaan seluruh alam semesta ini bukan secara kebetulan atau hasil alam secara kebetulan saja. Alam semesta ini, setiap atom yang tunggal menunjukkan dan menuntun kita kepada cinta yang sesungguhnya, kemurahan hati, dan kekuatan sang pencipta. Tanpa adanya pencipta, tidak ada sesuatu pun yang bisa eksis. Setiap jiwa itu mengetahui bahwa keberadaannya itu tergantung kepada Sang Pencipta. Dia tahu dengan pasti bahwa dia tidak dapat menciptakan dirinya sendiri. Oleh karena itu, menjadi kewajibannya untuk mengetahui Tuannya yaitu Sang Pencipta.



MANUSIA: Manusia adalah makhluk yang unik. Tuhan memberikan manusia kemampuan untuk memerintah semua makhlukyang lain di dunia ini. Dia membantu dengan memberi kemampuan mempertimbangkan yang lengkap dibandingkan dengan binatang. Dengan kemampuan untuk melihat dan membedakan, manusia diberi kebebasan sendiri untuk memilih jalan hidup yang pantas bagi kedudukannya, apakah dia jatuh lebih rendah daripada binatang atau ciptaan yang lain. Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan diberi pilihan untuk mengerjakan perbuatan yang pantas atau memperturutkan hatinya yang menuju ke limbah dosa.



PETUNJUK TUHAN : Sang Pencipta, di luar dari cinta-Nya yang berlimpah dan kemurahan-Nya untuk manusia, tidak meninggalkan kita dalam kegelapan untuk mengetahui garis kebenaran dengan mencoba dan bersalah sendiri. Berhubungan dengan kemampuan intelektual kita untuk mempertimbangkan, Pencipta kita memberikan kita petunjuk ketuhanan bahwa garis besar kriteria kebenaran, ilmu pengetahuan, dan realitas keberadaan kita di dunia dan di akhirat.



WAHYU : Dari awal manusia, Sang Pencipta kita mengutus nabi untuk menyampaikan wahyu-Nya dan mengajak manusia untuk mengikuti garis perdamaian yang benar dan taat kepada Tuhan yang satu. Inilah Islam. Inilah pesan yang disampaikan untuk generasi manusia yang berturut-turut melalui nabi yang berbeda beda, untuk mengajak seluruh umat manusia kepada garis edar yang sama. Akan tetapi seluruh pesan yang awal atau wahyu dari Allah itu diubah oleh orang­orang generasi setelahnya.

Sebagai hasilnya, wahyu yang suci yang berasal dari Sang Pencipta itu dicampuri dan dikotori dengan cerita yang dibuat-buat, takhayul, menyembah berhala dan ideologi fllosofis yang tidak rasional. Agama Allah dalam pengertian hilang dalam agama yang berlebihan. Sejarah manusia adalah sebuah perjanjian dari penyimpangan manusia antara terang dan kegelapan, tetapi Allah di luar cinta-Nya yang melimpah untuk manusia tidak mengabaikan kita.



WAHYU TERAKHIR: Ketika manusia berada dalam masa kegelapan, Pencipta kita mengutus Rasul-Nya yang terakhir, Nabi Muhammad SAW untuk menyelamatkan manusia dengan wahyu yang terakhir sebagai sumber petunjuk terakhir dan permanen untuk seluruh dunia.



KRITERIA KEBENARAN: Kriteria berikut dapat paling berguna sebagaimana ukuran untuk mengetahui wahyu terakhir yang autentik (al-Quran) sebagaimana firman Allah SWT:

Ajaran yang rasional: Karena Pencipta kita memberikan pertimbangan dan intelektual kepada kita, inilah kewajiban kita menggunakannya untuk membedakan kebenaran dari kebohongan. Sungguh, wahyu itu dari Allah, pasti rasional, dan dapat dirundingkan tanpa ada pikiran yang memihak.

Kesempurnaan: Karena Pencipta kita itu sempurna, wahyu-Nya pasti sempurna dan akurat, bebas dari kesalahan, kelalaian, penambahan/interpolasi dan versi yang bermacam-macam. Pasti bebas dari kontradiksi dalam penyampaiannya.

Tidak ada cerita yang dibuat-buat atau takhayul: Wahyu yang benar bebas dari cerita yang dibuat­buat atau takhayul yang menurunkan martabat Sang Pencipta atau diri manusia.

Ilmiah: Karena Sang Pendpta kita adalah Pencipta seluruh ilmu pengetahuan, wahyu yang benar pastl ilmiah dan dapat bertahan terhadap tantangan ilmu pengetahuan di setiap saat.

Ramalan yang berdasarkan fakta: Karena Pendpta kita lebih tahu masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang, maka ramalan-Nya dalam wahyu­Nya dimasukkan sebagai ramalan.

Tidak dapat ditiru manusia: Wahyu yang benar adalah sempurna dan tidak dapat ditiru manusia. Wahyu Allah yang benar adalah keajaiban yang hidup, sebuah kitab yang membuka tantangan manusia untuk melihat dan membuktikan kepada diri mereka sendiri keautentikannya / keasliannya atau ketelitiannya.




 
Artikel Berkaitan:
bukti Kebenaran Al-Qur'an 1
bukti Kebenaran Al-Qur'an 2
Bukti Kebenaran Al-Qur'an 3

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama