DR. Rasyad Khalifah[1] dan Miracle of The Quran
DR Rasyad Khalifah, cendikiawan Mesir yang tinggal di Amerika, telah mengadakan riset terhadap al Quran dengan menggunakan komputer yang canggih, untuk menghitung jumlah kata-kata, kalimat bahkan huruf yang terdapat dalam Al Quran. Hasil risetnya kemudian menghasilkan Buku “Miracle of The Quran”, yang diterbitkan Islamic Production International in St. Louis mo USA. Silahkan pesan buku tersebut yang beredar luas di AS. Dalam buku tersebut disebutkan penjelasan mengenai susunan huruf-huruf dan kata-kata al-Qur’an yang tersusun sangat rapi secara matematika. Yang memang sangat mustahil ini terjadi secara kebetulan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
* Surat Qaf. yaitu surat pendek diawali hanya dengan huruf Qaf.
Kita hitung huruf Qaf yang ada pada surah ini, dimana kita akan menemukan sebanyak 57 huruf. Kemudian kita ambil surat Asyura yang panjang nya dua kali lipat surat Qaf dimana huruf Qaf itu sebanyak 57 pada awalannya. Baiklah kita jumlah 57+57=114 angka ini merupakan jumlah surat dalam Al Quran.
* Surat Ar-Ra’ad (13). Surat ini dibuka dengan huruf “Alif laam miim raa”. Kebanyakan ulama menyandarkan rangkaian huruf ini kepada Allah, Hanya Allah yang tahu maksudnya. Tetapi setelah dihitung dengan komputer yang canggih menunjukan bahwa surat itu mengandung huruf terbanyak dengan urutan sebagai berikut : Alif 625 huruf, laam 479 huruf, mim 260 huruf, raa 137 huruf. Itulah jumlah huruf terbanyak dalam surat yang diawali huruf alif laam miim raa itu. Apakah ini suatu kebetulan? Mungkinkah Muhammad saw yang mengarang Al Quran? Mungkinkah Muhammad saw berpikir bahwa saya akan mengarang suatu surat diawali huruf alif laam miim raa dan itulah huruf-huruf terbanyak dalam surat itu? Hanya Allah saja yang mampu berbuat demikian.
* Surat Al Baqarah (2). Surat ini dibuka dengan huruf “Alif laam miim”. Setelah dihitung dengan komputer hasilnya adalah Alif sebanyak 4592 huruf, Laam sebanyak 3204 huruf, dan miim sebanyak 2195 huruf. Itulah huruf terbanyak dalam surat Al Baqarah.
* Surat Ali Imran (3). Surat ini dibuka dengan huruf “Alif laam miim”. Setelah dihitung dengan komputer hasilnya adalah Alif sebanyak 2578 huruf, Laam sebanyak 1885 huruf, dan miim sebanyak 1251 huruf. Itulah huruf terbanyak dalam surat Al Imran.
* Surat Al ankabut (29). Surat ini dibuka dengan huruf “Alif laam miim”. Setelah dihitung dengan komputer hasilnya adalah Alif sebanyak 784 huruf, Laam sebanyak 554 huruf, dan miim sebanyak 344 huruf. Itulah huruf terbanyak dalam surat Al Ankabut.
* Surat Ar Rum (30). Surat ini dibuka dengan huruf “Alif laam miim”. Setelah dihitung dengan komputer hasilnya adalah Alif sebanyak 547 huruf, Laam sebanyak 396 huruf, dan miim sebanyak 318 huruf. Itulah huruf terbanyak dalam surat Ar Ruum.
* Demikian juga Alif laam miim shaad pada surat al a’raf (7). Itulah urutan jumlah terbesar dalam surat itu.
* Pada surat Tha Haa, huruf Thaa dan Haa sebagai huruf terbanyak diantara surat-surat yang turun di Mekkah.
* Huruf kaaf haa yaa ‘aiin shaad pada awal surat Maryam merupakan huruf terbanyak dalam surat itu, bahkan lebih banyak daripada yang dikandung surat-surat Al Quran lainnya yang turun di Mekkah.
* Surat-surat yang bermula dengan huruf alif laam raa seperti surat Ibrahim (14), Yunus (10), Hud (11), Yusuf (12) dan Al Hijr (15), jika ketiga huruf itu digabung, akan merupakan angka yang terbesar.
Itulah keagungan al quran dalam hal perimbangan kata-kata maupun huruf-hurufnya, yang hal itu tidak mungkin di jumpai dalam kitab manapun di dunia ini.
“Allahlah yang menurunkan Kitab (Al Quran) dengan kebenaran dan timbangan”. QS 42:17.
10. Tiada suatu bacaan pun selain Al Quran yang mempunyai perimbangan kata-kata yang sangat mengagumkan.
Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya.
* Al hayah / kehidupan dan al maut / kematian masing-masing sebanyak 145 kali tersebut dalam Al quran.
* An naf / manfaat dan al fasad / kerusakan masing-masing 50 kali tersebut.
* Al har / panas dan al bard / dingin masing-masing tersebut 4 kali dalam Al Quran.
* Ash shalihat / kebaikan dan as sayyiat / keburukan masing-masing 167 kali.
* Al kufr / kafir dan al iman / iman masing – masing 17 kali.
* Ash shaif / musim panas dan asy syita’ / musim dingin masing-masing 1 kali.
* Ar rahbah / cemas, takut dan ar raghbah / harap, ingin masing -masing 8 kali.
Bismillahirrahmanirrahim
*Basmalah adalah kalimat yang pertama dari Al-Qur’an. Kalimat ini terdiri dari 19 huruf yaitu: Ba, Sin, Mim, Alif, Lam, Lam, Ha, Alif, Lam, Ra,Ha, Mim, Nun, Alif, Lam, Ra, Ha, Ya dan Mim.
Mula-mula beliau menghitung beberapa hal, kata-kata atau huruf-huruf tertentu yang ada dalam Al-Qur’an, kemudian jumlah dari hal-hal, kata-kata atau huruf-huruf, beliau bagi dengan angka 19 tadi. Jelasnya sbb :
Jumlah Surah dalam Al-Qur’an ada 114 dan 114 itu : 19 = 6
Jumlah Basmalah yang terdapat pada awal setiap surah dalam Al-Qur’an ada 113.
Sebab ada satu surah yang tidak memakai Basmalah, yaitu surah AtTaubah. Namun setelah diteliti, didalam surah An Naml (27) kita jumpai 2 Basmalah, yaitu satu pada awal surah dan satu lagi pada ayat 30, yaitu didalam kisah surat yang dikirimkan oleh Nabi Sulaiman kepada Ratu Saba'. Sehingga kesemua Basmalah dalam Al-Qur’an adalah : 113 + 1 = 114.
*Sama dengan semua surah dalam Al-Qur’an ! Kata 'Bism' dalam Al-Qur’an selain dari kata 'Bism' yang ada pada kata Basmalah, ada 3 buah dan 'ism' ada 19 buah, dan karena kata ini digabung menjadi satu, maka beliau merumuskan : 3 X 19 = 57 dan 57: 19= 3
*Kata 'Allah' dalam Al-Qur’an ada 2698 : 19 = 142 Kata 'Rahman' dalam Al-Qur’an selain yang ada pada kata Basmalah ada 57: 19= 3
*Kata 'Rahim' dalam Al-Qur’an selain yang ada pada Basmalah, ada 114 : 19= 6
*Didalam Al-Qur’an ada surah-surah tertentu yang dimulai dengan huruf-huruf tertentu, yaitu: Alif, ha, ra, sin, shad, tha, ain, qaf, kaf, lam, mim, nun dan ya.Huruf-huruf ini dinamakan 'An Nuraniyah'. Apabila huruf-huruf tersebut terdapat diawal suatu surah, kemudian huruf-huruf itu yang dipakai didalam surah tersebut dihitung, maka jumlahnya pasti akan habis dibagi 19. Misalnya :
*Surah 'al-Qalam' yang dimulai dengan huruf 'nun', ternyata huruf 'nun'yang ada dalam surah tersebut berjumlah 133 dan 133 : 19 = 7 Surah 'Yasin' yang dimulai dengan huruf 'ya' dan 'sin', ternyata huruf-huruf 'ya' dan 'sin' yang ada dalam surah tersebut berjumlah 285 dan 285 : 19 = 15 Surah 'Thaha' yang dimulai dengan huruf 'Tha' dan 'ha', ternyata huruf 'tha' dan 'ha' yang ada didalam surah tersebut berjumlah 342 dan 342 :19 =18 Surah Asy Syura yang dimulai dengan huruf 'ain', 'sin' dan 'qaf' yang ada dalam surah tersebut ada 209 dan 209 : 19 = 11
*Surah Ar Ra'du yang dimulai dengan huruf 'alif', 'lam', 'mim' dan 'ra', ternyata huruf-huruf 'alif', 'lam', 'mim' dan 'ra' yang ada dalam surah tersebut ada 1501 dan 1501 : 19 = 79
*Surah 'qaf' yang dimulai dengan huruf 'qaf', ternyata huruf 'qaf' yang terdapat dalam surah tersebut ada 57 dan 57 : 19 = 3
*Dalam surah ini ada lagi satu keajaiban lain yang sangat mengagumkan. Yaitu: didalam al-Qur'an, untuk mengatakan 'kaum Nabi Luth' selalu dipakai istilah 'qaumu Luth'. Ada 12 tepat 12 kali istilah ini dipakai didalam al-Qur'an. Tetapi dalam surah ini, istilah tersebut berubah menjadi'ikhwanu Luth' yang artinya sama dengan 'qaumu Luth'. Setelah diteliti, ternyata kalau dalam surah 'qaf' ini dipakai istilah 'qaumu Luth' maka huruf 'qaf' dalam surah ini menjadi 58 yang tidak habis dibagi dengan 19.
Supaya huruf 'qaf' dalam surah ini habis dibagi dengan 19, maka istilah 'qaumu Luth' diganti dengan istilah 'ikhwanu Luth', sehingga huruf'qaf' nya hanya 57 buah saja dan habis dibagi dengan 19. Padahal kalau secara bahasa arab tentunya seorang akan berfikir sejenak, kenapa al-Qur’an menuliskan “Ikhwanu luth” padahal semua kalimat lain dalam al-Qur’an menuliskan “Qaumu Luth”. Alangkah mengagumkan!
*Selain itu, kombinasi huruf "Alif" , "Lam", "Mim", yaitu pada surah-surah AlBaqarah (2), Ali Imran (3), Al-A'raf (7), Ar-Rad (13), Al-Ankabut(29), Ar-Rum (30), Lukman (31) dan As-Sajadah (32), huruf-huruf "Alif", "Lam" dan "Mim" berjumlah sampai 26.676 ! Sungguh suatu jumlah yang sangat besar untuk dapat di ingat-ingat manusia.
Untuk mengumpamakan bahwa Muhammad Saw tetap menghitung-hitung huruf-huruf ini selama 20 tahun (3 tahun wahyu kosong), tanpa pensil, kertas,kalkulator dan komputer dan terus mengingat-ingat dalam pikirannya dan baru puas setelah mendapat jawaban 26.679 = 19 X 1404 adalah jauh diluarjangkauan pikiran kita sebagai manusia, apalagi wahyu tersebut terkadang turunnya pada saat-saat tertentu dimana beliau tengah sibuk dalam tugas kenabiannya. Bilangan-bilangan ini, yang dapat ditemukan langsung dari celah ayat al-Qur'an, oleh Rasyad Khalifah, dijadikan sebagai bukti keotentikan al-Qur'an. Karena, seandainya ada ayat-ayat yang berkurang atau berlebih atau ditukar kata dan kalimatnya dengan kata atau kalimat lain, maka tentu perkalian-perkalian tersebut akan menjadi kacau.
Dr. Rasyad telah memperogramkan khusus semua "kebetulan-kebetulan" yang tidak henti-hentinya didapati dalam al-Qur'an kedalam satu komputeryang memang ditujukan untuk menyelidikinya, dengan pertanyaan :
"Kemungkinan-kemungkinan apakah yang ada dari sebuah buku yang ditulis dan secara kebetulan telah berhasil menjalin suatu interlocking system atas dasar angka 19 seperti al-Qur'an ini ?"
Jawaban komputer adalah kemungkinan itu sekitar 626 septillion terhadap satu kemungkinan.Dapat anda bayangkan : satu kemungkinan terhadap suatu angka (626) dengan 24 angka nol dibelakangnya, 1 terhadap 626.000.000.000.000.000.000.000.000
Andaikanlah untuk sementara ini bahwa Al-Qur’an itu memang buatan Muhammad, tentu beliau akan berpikir : Akan saya karang sebuah buku yang tidak dapat ditiru orang lain dan akan saya mulai dengan kalimat pembuka 19 huruf (Bismillah ...).
Silahkan bayangkan bila anda harus membuat kalimat berikut : "Peraturan untuk keselamatan manusia" => 32 huruf terlalu banyak. Coba lagi : "Bagaimana supaya selamat" => 22 huruf, masih terlalu banyak.
Dan cobalah terus, dan bisa dipastikan sampai dunia kiamatpun anda tidak akan berhasil membuat buku seperti Al-Qur’an yang dapat mencakup segala aspek kehidupan manusia dan beberapa diantaranya juga Jin, mencakup tata cara bergaul, beristri, berdagang, soal-soal pemerintahan, politik dan sebagainya dengan terus menerus menerapkan sistem interlocking 19 ini.
Yang lebih membingungkan adalah al-Qur’an tidak turun langsung dalam bentuk satu kitab, melainkan secara berangsur-angsur. Sedikit demi sedikit selama 23 tahun. Dan turunnya al-Qur’an disertai hal-hal atau sebab-sebab tertentu, misalnya pengharaman minuman yang memabukan, penegasan al-Qur’an akan haramnya tidak secara langsung, tetapi secara perlahan-lahan. Contoh lain soal haditsul ifki (fitnah terhadap Aisyah), tentang peristiwa hijrah, peristiwa perang Hunain, peristiwa-peristiwa lainnya. yang menjadi penyebab turunnya al-Qur’an. Andaikata Nabi Muhammad membuatnya, tentunya tidak mungkin beliau bisa membuat al-Qur’an yang benar-benar tersusun secara rapi dengan bersesuaian dengan peristiwa-peristiwa yang dihadapinya.
yang lebih membingungkan lagi adalah balaghah atau sastra dalam al-Qur’an yang sampai saat ini belum ada yang menandinginya. Sudah lebih 1400 tahun berlalu, dari zaman ketika Nabi Muhammad masih hidup hingga sekarang, orang Arab meskipun pakar dalam masalah bahasa dan sastra, tidak mampu membuat kalimat-kalimat atau surat seperti yang ada dalam al-Qur’an. Apalagi membuat surat dengan kata-kata atau huruf-huruf yang benar-benar tersusun rapi.
Maha Suci Allah yang mengadakan penjagaan atas kitabNya itu.
Dan itu baru satu bagian terkecil saja dari sekian banyaknya cara Allah didalam memelihara keotentikan dan kemurnian ajaran Islam yang terkandung dalam al-Qur'an.Tiada bacaan sebanyak kosakata al-Qur'an yang berjumlah 77.439 kata dengan jumlah huruf 323.015 huruf yang seimbang jumlah kata-katanya, baikantara kata dengan padanannya, Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan Antonimnya, Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan sinonimnya (Makna yang dikandungnya) serta Keseimbangan antara jumlah bilangan kata denganj umlah kata (Menunjukkan kepada akibatnya).
Itulah salah satu contoh keseimbangan kata-kata dalam Al Quran. jika belum puas silahkan merujuk pada buku “Miracle of The Quran” oleh Rasyad Khalifah.
Ini adalah salah satu manifestasi dari Firman-Nya yang lain : "Yang telah menjadikan tujuh langit berlapis-lapis. Engkau tidak akan melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?" (Qs. 67:3)"
Katakanlah: "Sungguh, jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuatnya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (Qs. 17:88)
Allah sungguh telah benar-benar berlaku bijaksana, Dia tidak hanya menurunkan ilmu-ilmu pengetahuan-Nya kepada orang-orang beriman, tetapi bahkan juga melalui tangan orang-orang yang musryik maupun kafir terhadap Islam. Itulah yang terjadi dalam contoh Dr. Rasyad. Khalifah di atas.
Tanggapan Non Muslim.
Di beberapa blog atau website terdapat beberapa tanggapan dari non-Muslim yang membantah hal ini, misalnya Faithfreedom dan beberapa blog lain.
Di sini dapat kita lihat bahwa pada hakekatnya mereka memang ingkar, fanatic. Yang mereka tidak sanggup membantahnya. Dan dari penjelasan dan ungkapan-ungkapan mereka jelas-jelas menunjukan mereka memang ingkar. Dan mereka sama sekali tidak memiliki argument yang kuat untuk membantah. karena pembuktian al-Qur’an ini sudah di uji. Dan hasilnya memang demikian. Mereka hanya mencari-cari alas an. Dan mereka tidak memiliki alasan kecuali memang mereka ingkar.
selain itu tanggapan dari Agnostik dan Atheis, juga tidak kalah menarik. mereka menanggapi dengna jawaban yang cukup sederhana ketika mereka sendiri ikut membuktikan hal ini, yang seperti ini adalah kebetulan biasa. sebagaimana keyakinan kami bahwa segala yang didunia ini tercipta secara kebetulan. sebagaiman yang kita tahu, kitab-kitab suci agama-agama sebelum Islam, seperti agama budha, juga melalui hal yang sama. seperti yang dilakuakan Muhammad. yakni melalui proses "trance" sehingga terciptalah kalimat-kalimat atau perkataan-perkataan kebajikan. sehingga hal ini tidak bisa memastikan kebenaran dan keberadaan tuhan secara nyata. walaupun sulit sekali untuk ditolak kemungkinanya.
menanggapi hal ini dari pihak muslim menjawab dengan sederhana, apakah mungkin hal ini terjadi secara kebetulan bila dikaitakan dengna perhitungan probabilitas?? jelas sangat tidak mungkin. bila pembuktian al-Qur’an ini berdasarkan hal-hal yang belum bisa dipastikan secara mutlaq kebenarannya.[2] Dalam arti masih dalam lingkaran kemungkinan. Hal tersebut adalah biasa. Tetapi terhadap hal yang benar-benar pasti misalkan dengan perhitungan matematika seperti yang telah dilakukan oleh Dr. Rasyid Khalifah. tentunya sangat sulit bagi kita untuk mengatakan hal ini hanyalah kebetulan. dan dalam sejarah manusia sudah cukup banyak manusia yang mengalami trance, tapi tidak satupun yang mampu menghasilkan kalimat-kalimat yang sangat tersusun dengna cermat seperti al-Qur'an ini..
sementara itu tanggapan masyarakat Amerika terhadap penelitian ini, biasa-biasa saja. meskiupn sempat ramai dibicarakan publik. akan tetapi seiring erbjalannya waktu penelitian ini tidak menimbulakan pengaruh apa-apa. karena pengaruh filsafat Post-Moderen begitu mengakar di sana Penemuan Ilmiah atau pedapat teori dan lain sebagainya cukup menjadi sebuah Ilmu, tidak untuk di amalkan. terlebih lagi apabila dijadikan justifikasi terhadap sebuah atau suatu agama dan kepercayaan. Akibatnya penemuan-penemuan seperti ini hanyalah seperti penemuan biasa. Dan hanyalah bagian dari pendapat, atau persepsi. Sehingga mereka menggagap hal itu seperti penemuan biasa.
Wallahu A’lam.
_______________________________________________
[1] Tapi hari ini saya menemukan sebuah artikel di salah satu blog yang menuliskan bahwa Dr. Rasyad adalah seorang ingkar sunnah. Dan memang terbukti bahwa beliau adalah ingkarus Sunnah yakni seorang yang hanya percaya al-Qur’an tetapi tidak mempercayai Hadits Nabi. Padahal kalau seandainya mengingkari Hadist pada hakekatnya ia juga mengingkari al-Qur’an. Sebab bagaimana mungkin bias menerima al-Qur’an jika tidak mempercayai Rasulullah Saw., (Sunnah; perkataan, taqrir dan perilaku Rasulullah Saw.).Dalam kasus ini kita dapat mengambil hikmah yang sangat besar. Seorang yang tidak mengakui atau mempercayai Sunnah Rasul saja yakin akan kebenaran al-Qur’an. Terlebih ia dengan sungguh-sungguh meneliti hal ini.
[2] Dalam kasus ini banyak kita lihat dalam beberapa ilmuwan Muslim, misalnya Maurice Bucaile, Harun Yahya dan lain sebagainya. Penyelidikan-penyelidikan mengenai terbelahnya/ terpisahnya lautan seperti dalam al-Qur’an, Penciptaan manusia, tentang gunung, burung-burung, teori hujan, teori Big Bang, Kulit Manusia, dan lain sebagainya sebagaimana yang diungkapkan Roger Garaudy ilmuwan muslim asal Jerman, hal itu tidak bisa memberikan kepastian bahwa Al-Qur’an benar. Meskipun apa yang diungkapkan al-QUr’an sangat bercocokan dengan ilmu pengetahuan saat ini, hal itu tidak bias memberikan kesimpulan pasti bahwa al-Qur’an benar. Karena parameter ilmu pengetahuan itu tidak pasti, bias berubah-ubah dalam beberapa waktu atau zaman. Meskipun saat ini kita akui kecocokannya dengan ilmu pengetahuan.
subhanallah !! pembuktian yang memang sulit untuk ditolak kebenarannya...
BalasHapusPosting Komentar