Silaturrahim Kafilah Da'wah Di Waisai- Papua


Kabupaten Raja Ampat dengan Waisai sebagai pusat kotanya merupakan bagian dari hasil Pemekaran Papua Barat pada tahun 2003. 40% dari 52.000 pendudukannya adalah beragama Islam, sedangkan 60 % lainnya merupakan Kristen Protestan. Menurut Wakil Bupati Waisai, Drs. Indra Arfan, kerukunan beragama masyarakat Waisai berjalan secara baik, ummat kedua agama ini sudah biasa kerja sama dalam mensukseskan kegiatan keagamaan masing-masing. Daerah Raja Ampat yang luasnya ± 48.000KM² adalah wilayah bahari yang indah, hanya 20% wilayahnya yang merupakan daratan. Jika dilihat dari udara, 80% wilayah Raja Ampat bagaikan pulau-pulau kecil yang berdampingan. Hal inilah yang menjadikan transportasi laut di daerah tersebut menjadi barang mahal.

Di daerah nan indah inilah 23 da’i muda Kafilah Da’wah STID Mohammad Natsir tiba setelah melalui perjalanan yang cukup panjang dari Tanjung Priok, Sorong dan akhirnya tiba di pelabuhan Waisai kabupaten Raja Ampat, Papua. Kedatangan Kafilah Da’wah ini disambut dengan hangat oleh Pimpinan Al-Fatih Kaafah Nusantara (AFKN) Raja Ampat, Ustadz Al-Faris Labagu, S.Sos, MH, dan juga diramaikan oleh Jama’ah Masjlis Taklim Nurul Yaqin dan Nurul Ikhlas, serta adik-adik TPA Masjid Nurul Yaqin. Nampak kebahagian masyarakat Waisai menyambut kedatangan rombongan Kafilah Da’wah tersebut. Rombongan yang memang cukup lelah dalam perjananan, menjadi terharu dan bahagia melihat masyarakat yang sangat antusias menerima kedatangan mereka. Sebelumnya memang sudah tersebar berita pada masyarakat bahwa ada rombongan muslim yang akan datang dari Jakarta.

Pada pekan pertamanya Tim Kafilah Da’wah telah berhasil membangun komunikasi dan silaturrahim dengan berbagai pihak. Drs. Inda Arfan selaku wakil Bupati menerima langsung Tim Kafilah Da’wah di ruang kerjanya. Wakil Bupati bahagia dengan kedatangan dai-dai muda di wilayahnya, bahkan berharap kehadiran Tim Kafilah Da’wah dapat berpartisipasi memperlancar agenda kabupaten Raja Ampat. Bahkan beliau sempat mengeluhkan tentang kecilnya kuota jamaah haji bagi wilayahnya yang ditetapkan hanya 3 orang pertahunnya oleh Depag pusat. Selain bertandang ke kantor DEPAG Waisai, rombongan Kafilah juga berkunjung ke kantor dinas KLASIS, kantor urusan umat Kristiani. Pdt. PA. Luturnas, S.th. dalam pertemuan itu berharap agar Kafilah Da’wah dapat mencerahkan dan memotivasi generasi muda kota Waisai kabupaten Raja Ampat. Dari kantor KLASIS ini disampaikan pula keprihatinannya tentang kuota haji bagi saudara muslim di daerahnya yang amat kecil dan tidak sesuai keinginan daerahnya. Pemerintah Daerah Raja Ampat sangat memahami hal tersebut bukanlah wewenang Kafilah Da’wah untuk menyelesaikannya, namun mereka terharu dengan kehadiran mahasiswa-mahasiswa dari pusat yang langsung melihat dilapangan suasana masyarakat yang dipimpinnya.

Beberapa kegiatan keummatan yang telah dilakukan oleh Kafilah Da’wah antara lain silaturrahim bersama Jama’ah Masjid Nurul Yaqin yang sekaligus dirangkai dengan kajian Isra’ Mi’raj yang disampaikan oleh Hamdani, ketua Kafilah Da’wah. Turut hadir dalam acara ini adalah Wakapolres kab. Raja Ampat, Danramil, Tokoh Agama, Masyarakat dan tokoh adat, serta ibu-ibu jama’ah Majlis Taklim Nurul Yaqin dan Nurul Ikhlas. Di sela-sela kegiatan tersebut, Kafilah Da’wah berkesempatan menyampaikan beberapa rencana program yang akan dilalui ke depan bersama-sama masyarakat Waisai. Beberapa program kerja yang disepakati antara lain perintisan taman baca yang digabung dengan pelatihan pengentasan buta huruf dan baca Al-Qur’an, Pesantren Ramadhan, Kultum Ramadhan yang dipusatkan di dua masjid, Ta’lim rutin setiap hari Jum’at, pengobatan gratis, Bekam, pelatihan ‘Demi Masa’ dan lain sebagainya yang akan dikoordinasikan bersama sekretariat AFKN di Waisai.(Kafilah Da’wah Center)

2/Post a Comment/Comments

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama