Pada kesempatan kali ini masih menanggapi situs isadanalfatihan(dot)com yang menafsirkan Surah Al-Fatihah berdasarkan keyakinan kristen. Di sini staff IDI dengan tipuan dan kebohongannya menafsirkan makna Yang maha pengasih dan penyayang untuk menyatakan Yesus atau Isa itulah yang pengasih dan penyayang yang mengorbankan dirinya ditiang Salib. Serta untuk menyatakan bahwa Isa adalah Tuhan.
Pembaca dapat membaca tulisannya di bawah ini:
Klaim Al-Fatihah - Allah adalah Paling Rahmat, Paling Penyayang 1 26 38 0 0Palu hakimBait pertama dan ketiga dari sura Al-Fatihah memuat frase: r-rahmani r-rahim (artinya: yang paling ramah, yang paling penyayang). Umat Muslim yang taat mengulang Al-Fatihah sebanyak tujuh belas kali dalam sembahyang mereka setiap hari.Dengan kata lain, umat Islam menyebut Allah paling rahmat dan paling penyayang sebanyak 34 kali dalam sehari. 1,034 kali dalam sebulan, dan 12,410 kali dalam setahun.Pertanyaanya: Bagaimana kita dapat mengetahui dan membuktikan bahwa Allah benar r-rahmani r-rahim?Ilustrasi: Hakim Yang AdilIlustrasi berikut mungkin dapat menolong kita mengerti tentang sifat Allah yang Maha Penyayang. Katakanlah suatu hari saya mencuri sebuah mobil mewah. Kemudian saya ditangkap pihak berwajib, diadili, dan sekarang saya berdiri di hadapan hakim yang akan menjatuhkan hukuman.Hakim itu adalah ayah saya. Dalam hatinya timbul satu dilema, sebab saya adalah anaknya yang sangat ia kasihi. Dia tidak ingin saya menghabiskan waktu di penjara dan merusak masa depan saya.Namun sebagai hakim dia telah bersumpah untuk mengikuti aturan hukum yang berlaku. Hukumanpun dijatuhkan dengan adil. Saya harus mendekam di penjara selama satu tahun. Setelah keputusan diumumkan, hakim itu turun dari podium dan melepas jubahnya. Lalu dia mendekati saya dan berkata akan menebus saya dari hukuman penjara, dan dia pun membebaskan saya.Menurut pembaca, bagaimana perasaan saya tentang keputusan hakim itu?Hakim yang Dapat Menyelamatkan dan Membinasakan“Rahmat” sering didefinisikan sebagai sesuatu yang tidak layak didapatkan. Artinya manusia tidak layak untuk menerima kebaikan Tuhan. Sedangkan “belas kasih” didefinisikan sebagai menerima apa yang tidak sepantasnya diterima. Dengan kata lain, manusia tidak menerima hukuman yang sepantasnya dari Tuhan.Bagaimana hal ini bisa terjadi? Allah adalah juga hakim: “. . . dan kepada Allah, yang menghakimi semua . . .” (Injil, Surat Ibrani 12:23). “Hanya ada satu pemberi hukum dan hakim, orang yang mampu menyelamatkan dan menghancurkan” (Injil, Surat Yakobus 4:12).Siapakah Hakim yang Benar?Siapakah Hakim ini, yang berkuasa untuk menyelamatkan dan membinasakan? Dia adalah Isa Al-Masih (Yesus Kristus)! Tuhan tahu manusia berdosa tidak dapat menyelamatkan diri dari kebiasaanya untuk memberontak dan merusak.Karena Allah sangat mengasihi manusia, Dia rela menjelma menjadi manusia untuk memimpin manusia keluar dari kuasa dosa. Dia memilih untuk dilahirkan oleh Maria, seorang perawan yang bertunangan dengan Yusuf (Injil, Rasul Lukas 1:26-35). Isa Al-Masih dilahirkan tanpa ayah biologis, Dia juga dilahirkan tanpa dosa.Isa Al-Masih yang tanpa dosa, Hakim yang rela mati di kayu salib, di Kalvari 2000 tahun lalu. Ia memikul dosa seluruh manusia yang hidup di masa lalu dan juga mereka yang belum dilahirkan. Tuhan menginginkan agar kita menatap kembali pada salib dan menerima korban kematian yang Isa Al-Masih berikan bagi kita.Hidup yang Kekal adalah Hadiah Gratis!“Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Yesus Kristus” (Injil, Surat Roma 6:23). Hidup yang kekal adalah hadiah gratis bagi siapa saja yang mau menerimanya. Seperti ada tertulis, "Karena Allah sangat mengasihi isi dunia ini, sehingga diberikan-Nya Anak-Nya [Isa Al-Masih] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Ketika saudara mau menerima hadiah ini, berdoalah pada Tuhan untuk meminta pengampunan atas segala dosa saudara, melalui pengorbanan Isa Al-Masih.Kita sekarang mendapat rahmat dan belas-kasih Allah. Sang Hakim menyatakan kita tidak bersalah dan kita telah dibebaskan! Isa Al-Masih telah membayar lunas hukuman bagi dosa-dosa kita. Ketika Allah melihat kita sekarang, ia menatap anak-Nya, karena kita hidup di dalam Anak Tunggal-Nya!“Demikian juga dengan kamu; kamu sendiri harus melihat bahwa kamu sudah mati terhadap dosa dan melihat dirimu sendiri sudah hidup untuk Allah melalui Kristus Yesus” (Injil, Surat Roma 6:11). Sangatlah damai rahmat ini dan belas kasihan dari Hakim ini yang dibawa ke dalam hidup kita![Staf Isa dan Islam – Artikel tentang Keselamatan dapat membantu saudara belajar lebih lagi tentang karunia Keselamatan Allah dalam Isa Al-Masih.]
http://www.isadanalfatihah.com/ar-ramni-r-ram/klaim-al-fatihah-allah-adalah-paling-rahmat-paling-penyayang#isadanislam
Kita dapat membaca tulisan di atas penuh dengan penipuan dan pelintiran untuk menyesatkan persepsi pembaca.
Ilustrasi Yang sangat Tepat : Hakim Yang Adil, Pengampun, Dan Berkuasa.
Jika kita membaca ilustrasi Staff idi di atas memang terlihat seperti bagus dan sangat baik. Persoalannya adalah jika itu untuk kehidupan nyata itu sangat baik, namun jika ilustrasi di atas untuk melambangkan pengorbanan TUhan dalam ajaran Kristen itu sangat sesat. sangat tidak cocok dan tidak nyambung dengan ilustrasi tersebut.
Jika ingin membuat ilustrasi yang tepat untuk menggambarkan Pengorbanan Yesus ditiang salib menurut Kristen adalah ketika seorang Seorang Terdakwa membunuh seseorang, sehingga hukumannya adalah hukuman mati. hakim berkuasa untuk menetapkan Diampuni atau dihukum mati. namun Hakim tidak dapat memutuskan untuk mengampuni kesalahan Terdakwa. Agar Terdakwa terbebas dari hukuman mati, Hakim harus dibunuh terlebih dahulu oleh Terdakwa. setelah hakim dibunuh oleh terdakwa. barulah Terdakwa bebas dari hukuman mati.
Jika ilustrasi di atas menggunakan ayah dan anak. maka Ayah harus dipenjara terlebih dahulu oleh anaknya sendiri Bukan dipenjara oleh instansi atau polisi lain. setelah itu barulah bisa dia dimaafkan.
Ini adalah gambaran betapa bodohnya konsep penebusan dosa. Allah adalah Hakim, sekaligus penguasa yang berkuasa, yang mengampuni dan mengadzab. Jadi jika menurut keyakinan kristen, untuk mengampuni dosa manusia, Tuhan harus menjadi manusia dan mati ditangan manusia terlebih dahulu dengna mati dikayu salib barulah dosa bisa diampuni. Ilustrasi yang tepat adalah seperti di atas, dimana Hakim terlebih dahulu dibunuh oleh terdakwa barulah terdakwa terselamatkan dari tuntutan hukum. sebuah konsep yang sangat irasional dan orang yang mempercayai konsep seperti ini bisa kita sebut sebagai orang yang sangat bodoh dan tidak berakal.
Tuhan yang menjadi Hakim Yang Maha Adil tidak perlu menjelma menjadi manusia
Tuhan tak perlu menjadi manusia untuk membuktikan diri-Nya adil. ketika Allah menciptakan Neraka dan Surga itu adalah bentuk Keadilan yang seadil-adilnya, ketika Allah memberikan Kemurkaan dan Kemuliaan Allah sudah maha Adil. Ketika seorang berbuat amal shaleh dibalas dengan kebaikan dan orang yang berbuat jahat dan dosa dibalas dengan adzab itu adalah keadilan. itu adalah Timbangan yang sebaik-baiknya timbangan. Yang sangat tidak rasional adalah mengatakan Allah adil dengan menjadi manusia dan mati ditangan manusia. ini adalah Adil yang sangat bodoh dan irasional. Bagaimana bisa dikatakann adil jika kebaikan dibalas dengan kejahatan? Ampunan Tuhan dengan cara Tuhan dibunuh? Jika menurut Ajaran kristen membunuh manusia itu dosa, bagaimana dengan membunuh Tuhan?
Kita semua bertanya, andai kata Pembunuhan Yesus terjadi di masa sekarang, apakah Kristen akan membantu menyelamatkan Yesus dari kematian atau malah ikut membantu Yahudi untuk membunuh dan menyalib Yesus?
Jika Memilih membantu menyelamatkan Yesus otomatis dosa tidak tertebus, akan tetapi disitu terdapat sebuah kebaikan menyelamatkan orang lain.
jika memilih membantu Yahudi membunuh Yesus otomatis dosa katanya ditebus, tapi disini terlihat jelas seperti apa yang disebut adil menurut Kristen ? yaitu bagaiman mengobarkan pembunuhan dengan dibungkus pengampunan dan kesucian.
di sini kita akan melihat ketidak konsistenan konsep Adil. dalam konsep seperti ini tidak ada namanya Adil. yang ada hanyalah kekejaman, kebengisan.
Kekal adalah kepastian. Semua pasti hidup Kekal.
Kehidupan di Akhirat adalah kekal tidak ada seorangpun yang tidak kekal di Akhirat. itu adalah kepastian.
Persoalannya adalah Kekal di Neraka atau di Surga. Staff IDi tidak perlu mengajari umat Islam soal bicara Kekal di Akhirat.
Seperti yang saya tulis dalam tulisan sebelumnya : Dalam Islam tidak dikenal Maut dalam defenisi Kristen. Maut dalam Islam adalah kematian sementara yang terjadi ketika peralihan alam dunia ke akhirat, yaitu ketika Alam dunia berpindah ke alam Barzah, dan ketika Alam Barzah. dan ketika Alam Barzah menuju alam kebangkitan dan seterusnya. Islam tidak mengenal kekekalan seperti Kristen, yakni hidup kekal seperti malaikat yang tidak makan dan minum yang nanti akan menjadi penghuni kerajaan Surga. Kekal dalam Islam adalah kepastian, tiap orang yang hidup akan merasakan hidup kekal di akhirat. terlepas dia mau menjadi Orang Kafir atau orang yang beriman.
Orang yang Kafir akan kekal di Neraka. sementara orang yang Beriman dan beramal Shaleh akan kekal di surga
Firman Allah:
QS. At Taubah 9:68. Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka KEKAL di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.
QS. Al Qashash 28:60. Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah ke- nikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih KEKAL. Maka apakah kamu tidak memahaminya?
QS. Al A´laa 87: 17. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
QS. Al Jin 72: 23. Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
QS. Ath Thalaaq 65:11. (Dan mengutus) seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari kegelapan kepada cahaya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka KEKAL di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezki yang baik kepadanya.
ayat-ayat di atas menegaskan dengan setegas-tegasnya bahwa kehidupan diakhirat adalah kekal adanya. tidak peduli mereka kafir, munafik atau orang yang beriman. Yang menjadi persoalan adalah kekal dimanakah kita?
Jika kita beriman dan beramal shaleh maka kita akan kekal di surga sementara bagi orang-orang yang kafir, munafik. mereka kekal di dalam Neraka Naudzu Billah Mindzalik.
Maka disini kami luruskan pemahaman sesat Staff IDI, kita tidak perlu takut dengan maut, karena maut hanyalah sementara. Kita hidup akan merasakan kekelan. maka yang patut ditakuti adalah bukan mautnya, tetapi kekalnya kita di Neraka. Naudzubillah min Dzalik.
Oleh karena itu kita harus menghindari maksiat, kemunafikan serta kekafiran.
Salah satu kekafiran yang nyata adalah menyatakan Isa atau Yesus adalah Tuhan, menyatakan Isa adalah Allah.
QS. Al Maa'idah 5: 72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
Maka jika ingin Kekal di Surga adalah meninggalkan keyakinan bahwa Yesus adalah Tuhan. Jika tidak maka akan kekal di Neraka. Naudzubillah Min Dzalik.
Posting Komentar