Karena Allah sangat mengetahui apa-apa yang akan terjadi, sehubungan dengan masalah penciptaan manusia dan apa-apa yang mereka akan perbuat.
Sehingga pada saat para Malaikat kahwatir akan penciptaan manusia yang menurut prasangkanya kelak hanya akan membuat kerusakan dan dosa di dunia. Bahkan lalu dibantah oleh Allah SWT dengan suatu pernyataan, Bahwa Allah SWT lebih mengerti apa-apa yang akan terjadi dari yang khawatirkan oleh para malaikat tersebut.
QS 2:30
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ [٢:٣٠]
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
﴿٣٠﴾
=====
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK YANG MEMILIKI FISIK, SIFAT DAN KEMAUAN YANG LEMAH, MEMANG AKAN CONDONG UNTUK BERBUAT DOSA
Tetapi lalu Allah SWT melengkapi mereka dengan Akal yang cukup, Ilham untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk dan juga petunjuk yang diturunkan melalui para utusan, Nabi dan Rasul.
QS 76:3
إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا [٧٦:٣]
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.
﴿٣﴾
-
QS 91:8-10
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا [٩١:٨]
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
﴿٨﴾
=====
TETAPI BILA SAJA MANUSIA ITU AKHIRNYA LALU TERJATUH KE DALAM DOSA, ALLAH SWT AKAN SELALU MENGAMPUNINYA, SELAMA MEREKA MAU BERTOBAT DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH LALU BERUSAHA MEMPERBAIKI DIRINYA
QS 39:53
۞ قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ [٣٩:٥٣]
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿٥٣﴾
وَأَنِيبُوا إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ [٣٩:٥٤]
Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).
﴿٥٤﴾
MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMAN NYA
=====
عن أنس رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول - قال الله تعالى : يا بن ادم إنك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك على ما كان ولا أبالي , يا بن ادم لو بلغت ذنوبك عنان السماء ثم استغفرتني غفرت لك , يا بن ادم إنك لو أتيتني بقراب الأرض خطايا ثم لقيتني لا تشرك بي شيئاً لأتيتك بقرابها مغفرة - رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح
Tirmidzi no. 3540
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Allah ta’ala telah berfirman “Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, bila engkau mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula”. (HR. Tirmidzi, Hadits hasan shahih)[].
=====
BAHKAN KATA NABI, BILA SEANDAINYA MANUSIA ITU BERIMAN SEMUANYA DAN TIDAK BERBUAT DOSA SAMA SEKALI, NISCAYA ALLAH SWT AKAN MEMUSNAHKANNYA
DAN MENGGANTIKANNYA DENGAN UMAT LAIN YANG JUGA MELAKUKAN DOSA, TETAPI MEREKA LALU BERTOBAT, MEMOHON AMPUN KEPADA ALLAH SWT
صحيح مسلم ٤٩٣٦: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ جَعْفَرٍ الْجَزَرِيِّ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ
Shahih Muslim 4936:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Demi Dzat yang jiwaku di tangannya, seandainya kamu sekalian tidak berbuat dosa sama sekali, niscaya Allah akan memusnahkan kalian. Setelah itu, Allah akan mengganti kalian dengan umat yang pernah berdosa. Kemudian mereka akan memohon ampunan kepada Allah dan Allah pun pasti akan mengampuni mereka.’"
=====
JADI TIDAK ADA ISTILAH MENYESAL BAGI TUHAN SEMESTA ALAM, APALAGI SAMPAI MERASA BEGITU SEDIH DAN PILU
Bagaimana mungkin tuhan bahkan tidak tahu apa-apa yang akan dilakukan oleh manusia yang telah diciptakannya sendiri, sehingga lalu membuatnya sangat menyesal ?
Kejadian 6 TB
1* ¶ Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
3* ¶ Berfirmanlah TUHAN: “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.”
4* ¶ Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.
5* Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
---------------
6 ¶ maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
---------------
7 Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.”
=====
BAHKAN AKAN SEMAKIN TIDAK MASUK AKAL LAGI BILA ADA TUHAN YANG BAHKAN KEHILANGAN AKALNYA, MENJELMA MENJADI MANUSIA DAN MATI TERKUTUK DI KAYU SALIB MENEBUS DOSA-DOSA MANUSIA
Matius 26 TB
28* Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.
Galatia 3
13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
===============
Sungguh ide ini bahkan hanya mungkin timbul dari seorang Dajjal yang dikhabarkan akan kedatangannya oleh setiap nabi-nabi utusan-Allah. Janji surganya sesunguhnya neraka, dan Nerakanya sebenarnya adalah surga
صحيح البخاري ٥٨٨٨: حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ مُصْعَبٍ كَانَ سَعْدٌ
يَأْمُرُ بِخَمْسٍ وَيَذْكُرُهُنَّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يَأْمُرُ بِهِنَّ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا يَعْنِي فِتْنَةَ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
Shahih Bukhari 5888:
Nabi Shallallahu 'alahi wasallam, bahwa beliau memerintahkan hal itu juga, yaitu;
"ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL BUKHLI, WA A'UUDZU BIKA MINAL JUBNI, WA A'UUDZU BIKA AN URADDA ILAA ARDZALIL 'UMUR WA A'UUDZU BIKA MIN FITNATID DUNYA -yaitu firnah Dajjal- WA A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI"
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu kepikunan, aku berlindung dari fitnah dunia -maksudnya adalah fitnah dajjal- dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur."
Sumber: Catatan Penjaga Kitabullah
Pembaca dapat Mendownload Ebook Beliau secara Lengkap ukuran file 13mb..
Link Download : http://db.tt/53cLqqRv
Pembaca juga dapat bergabung di Grup diskusi Beliau di sini: Diskusi Islam, Kristen, Al-Qur'an dengan Ilmu dan Etika
Posting Komentar