Bagi kita, ketika kita melakukan berbagai aktifitas baik yang ringan maupun berat. Beristirahat adalah hal yang sangat wajar. Tidak ada yang akan bilang istirahat itu adalah hal yang aneh tidak masuk akal. Karena kita tahu manusia memiliki sisi kelemahan. Yakni bisa capek, lelah. Ketika lelah mata akan mengantuk, tubuh akan terasa lemah. Nah disaat itulah manusia memerlukan istirahat untuk memulihkan staminanya kembali.
Itulah manusia yang memiliki segala keterbatasan dan kelemahan. Berbeda dengan Tuhan. Tuhan pastinya maha kuat, maha kuasa, maka segala perkara yang lemah itu mustahil bagi Tuhan. Sehingga mustahil Tuhan lelah capek. Karena Tuhan itu maha kuasa, maha perkasa. Tidak ada satu perkara pun yang sulit dan berat bagi Tuhan. Sehingga mustahil ada kata Istirahat seperti yang dilakukan manusia.
Alkitab yang dipercaya merupakan firman Tuhan. Ternyata sedikit berbeda. Karena malah menyebut Tuhan itu istirahat setelah melakukan pekerjaan. Apakah Tuhan kecapean sehingga istirahat setelah melakukan pekerjaan-Nya?
Mari kita lihat ayat-ayat berikut:
Kitab Keluaran 31:16-17
KITAB KEJADIAN
2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, beristirahatlah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-nya itu.
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia beristirahat dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Perhatikan ayat yang saya tuliskan di atas. Penulis Alkitab entah siapa yang menyaksikan kisah Tuhan di atas, waktu penciptaan alam semesta selama tujuh hari, dan kita tahu bahwa ketika itu manusia belum diciptakan. Dan hebatnya yang diceritakan adalah Tuhan.
Di atas disebutkan bahwa Tuhan ketika selesai melakukan pekerjaan-Nya selama enam hari, pada hari ketujuh Tuhan beristirahat dari pekerjaan-Nya. Di sini penulis Alkitab menulis seolah-olah Tuhan itu lelah dan kecapaian sehingga Istirahat.
Apakah Tuhan selemah itu sehingga butuh Istirahat?
Sangatlah mustahil Tuhan itu butuh istirahat, karena Tuhan maha kuat, tidak lemah. Tidak mengenal capek.
Kristiani sering memberikan tanggapan terhadap ayat-ayat ini. Tanggapannya bermacam-macam, sayang sekali tidak memberikan jawaban yang tuntas atas ayat-ayat ini. Malah itu malah meruntuhkan ke absahan Alkitab itu sendiri.
Seperti jawaban mereka: itu adalah firman Tuhan, penulis Alkitab menjelaskan atau menceritakan Tuhan dalam bahasa penulis itu sendiri. Itu bukan makna yang sebenarnya. Tuhan tidak lemah, sehingga butuh istirahat, tapi itu hanyalah penjelasan atau penceritaan penulis dalam bahasa penulis.
Sepintas jawaban ini sangat tepat. Namun jika kita pahami, jawaban ini malah meruntuhkan Alkitab. Kenapa?
Pertama: kita tahu Alkitab adalah firman Tuhan (dalam anggapan Kristen)
Kedua: Jika ditanya apakah ayat di atas firman Tuhan. Maka mereka menjawab iya firman Tuhan.
Ketiga: trus tadi di katakan itu adalah gaya bahasa atau cara penulis menjelaskan berdasarkan penjelasan atau bahasa dirinya. Jadi ini pandangan penulis.
Keempat: nah di sini ada dua kontradiksi, gaya penulis bertolak belakang dengan kenyataan.
Kelima: pilih mana, gaya bahasa seperti ini adalah firman atau bukan? Jika firman maka harus menerima kenyataan apa yang di tuliskan berdasarkan gaya bahasa ini adalah firman. Dan nyata bahwa Tuhan benar-benar istirahat.
Sebaliknya jika tidak menerima hal tersebut, berarti Penulis telah melakukan kesalahan dalam menuliskan dan membahasakan Tuhan. Dan artinya Alkitab tidak murni firman Tuhan. Tapi murni pandangan penulis Alkitab itu sendiri.
Nah bagaimana? Tinggal pilih sendiri.
Intinya bagaimana pun Kristen memberikan tanggapan, fakta yang ada Alkitab menuliskan Tuhan itu lemah, sehingga istirahat, dan itu adalah hal yang sangat melecehkan Tuhan.
Bagaimana Al-Qur’an menjelaskan Allah
Satu hal yang berbeda antara Al-Qur’an dengan Alkitab adalah Al-Qur’an adalah kalam wa maknaan. Artinya Al-Qur’an isi dan maknanya berasal dari Allah Azza Wa jalla. Sementara Alkitab ditulis oleh penulis Alkitab yang di ilhami oleh Roh Kudus (menurut Kristen)
Sehingga dalam Al-Qur’an segala bentuk cerita, isi apapun yang ada di dalamnya diucapkan atau difirmankan Allah secara langsung kepada Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi wa Sallam.
Meskipun isinya adalah cerita atau kisah, termasuk apa-apa yang Allah jelaskan tentang diri-Nya.
Salah satu Ayat yang menjelaskan yang berkaitan maha Kuasa Allah adalah ayat kursi. Yakni surah Al-Baqarah: 255. Allah berfirman:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Pada ayat ini sangat jelas dan gamblang Allah jelaskan tentang Diri-Nya. Yang Maha Kuasa, tidak memiliki sifat lemah sedikitpun. Tidak Mengantuk tidak Tidur, Allah memelihara langit dan bumi, tidak sedikitpun merasa berat memelihara keduanya.
Sehingga mustahil ada kata-kata istirahat.
Wallahu A’am Bis Shawab.
Sentete: senin 6 Februari 2012.
Posting Komentar