Pada artikel ini saya akan menjelaskan secara spesifik mengenai tulisan sebelumnya yaitu Shalat, Kiblat dan Penggenapan Nubuat Yesus.
Pembahasan tersebut spesifik menjelaskan bagian penting yaitu Soal Ungkapan Kata-kata Yesus di Yohanes. Tentang pembuktian nubuat tersebut serta jawaban atas tanggapan-tanggapan yang menyatakan itu bukanlah Nubuat.
Nubuat Yesus.
Yohanes 4:19-26
[19] Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. [20] Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah." [21] Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. [22] Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. [23] Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. [24] Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." [25] Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami." [26] Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
Ayat-ayat di atas inilah yang menyatakan akan berpindahnya Kiblat serta perubahan tata cara penyembahan yang akan dilaksanakan atau digenapi oleh Roh Kebenaran yang disebutkan di atas.
Pembahasan.
Kiblat Para Nabi Terdahulu dan Penyembahan.
Para Nabi Terdahulu melakukan penyembahan sebagaimana umat Islam dalam bentuk penyembahan (shalat) yakni dengan sujud menyembah disertai doa dan pujian kepada Allah. Dan beberapa di antaranya menyembah menghadap Kiblat.
Kel 34:14 Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, t karena TUHAN, yang nama-Nya u Cemburuan, adalah Allah v yang cemburu.
Kej 17:3 Lalu sujudlah a Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
Kej 24:26 Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah TUHAN
Kel 34:8 Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah
Ul 9:25 Maka aku sujud di hadapan TUHAN--empat puluh hari empat puluh malam j lamanya aku sujud--,karena TUHAN telah berfirman akan memunahkan kamu, k
Mzm 95:6 Masuklah, marilah kita sujud j menyembah, k berlutut l di hadapan TUHAN yang menjadikan m kita.
Kej 24:52 Ketika hamba Abraham itu mendengar perkataan mereka, sujudlah ia sampai ke tanah menyembah TUHAN.
1Sam 15:25 Maka sekarang, ampunilah f kiranya dosaku; kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN."
Mzm 29:2 Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan! e
Mzm 5:7 (5-8) Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud u menyembah ke arah bait-Mu v yang kudus dengan takut w akan Engkau.
Ezr 10:1 Sementara Ezra berdoa dan mengaku f dosa, sambil menangis g dengan bersujud di depan rumah Allah, berhimpunlah kepadanya jemaah orang Israel yang sangat besar jumlahnya, laki-laki, perempuan dan anak-anak. Orang-orang itu menangis keras-keras.
Mzm 138:2 Aku hendak sujud ke arah bait-Mu n yang kudus dan memuji nama-Mu, o oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; p sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu q melebihi segala sesuatu.
Berdasarkan Ayat-ayat di atas dijelaskan para Nabi dan orang-orang terdahulu melakukan bentuk penyembahan dengan sujud kepada Allah. Dan terkadang disertai dengan doa, pujian serta menghadap ke arah Bait Suci (baitul Maqdis).
Kesimpulan dari tatacara Penyembahan di atas adalah antara lain:
1. Menyembah mencium tanah (Kej 24:52)
2. Kadang di iringi Doa (Ezr 10:1)
3. Kadang sebagai meminta ampun (Ezr 10:1, 1Sam 15:25)
4. Diiringi Pujian kepada Allah (Mzm 138:2)
5. Kadang Menghadap Kearah Bait Suci. (Mzm 138:2, Mzm 5:7)
Doa Apakah Sama Dengan Penyembahan?
Doa dengan penyembahan jelas berbeda. Berikut ayatnya:
Mzm 72:20 Sekianlah doa-doa Daud bin Isai b .
Hab 3:1 Doa 1 nabi Habakuk. Menurut nada ratapan.
1Tes 5:25 Saudara-saudara, doakanlah kami
Doa didefenisikan:
Psalms 72:20
כָּלּוּ תְפִלֹּות דָּוִד בֶּן־יִשָֽׁי׃
תפלה tĕphillah (doa) דוד David (Daud) בן ben (Bin atau anak) ישי Yishay (Yishay) כלה kalah (Berakhir selesai)
Kata תפלה diartikan:
1) prayer
a) prayer
b) pray a prayer
c) house of prayer
d) hear prayer
e) in Ps titles (of poetic or liturgical prayer)
Sementara menurut etymology :
merujuk pada kata: פָּלַל palal
1) to intervene, interpose, pray
a) (Piel) to mediate, judge
b) (Hithpael)
1) to intercede
2) to pray
Sementara Penyembahan.
Yoshua 5:14
וַיֹּאמֶר לֹא כִּי אֲנִי שַׂר־צְבָֽא־יְהוָה עַתָּה בָאתִי וַיִּפֹּל יְהֹושֻׁעַ אֶל־פָּנָיו אַרְצָה וַיִּשְׁתָּחוּ וַיֹּאמֶר לֹו מָה אֲדֹנִי מְדַבֵּר אֶל־עַבְדֹּֽו׃
Jos 5:14 And he said, Nay; but [as] captain of the host of the LORD am I now come. And Joshua fell on his face to the earth, and did worship, and said unto him, What saith my lord unto his servant?
Kata : שחה shachah (and did worship,) jika ditelusuri maknanya:
1) to bow down
a) (Qal) to bow down
b) (Hiphil) to depress (fig)
c) (Hithpael)
1) to bow down, prostrate oneself
a) before superior in homage
b) before God in worship
c) before false gods
d) before angel
Sehingga semakin jelaslah perbedaan antara doa dan penyembahan atau sujud.
Nubuat Yesus.
Yohanes 4:19-26
[19] Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. [20] Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah." [21] Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. [22] Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. [23] Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. [24] Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." [25] Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami." [26] Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
Mari kita analisa Ayat-ayat di atas satu persatu.
[19] Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. [20] Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah." [21] Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. [22] Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
Pada ayat di atas dijelaskan Yesus menyatakan kepada Seorang perempuan, yang menyatakan Yesus sebagai seorang Nabi. Wanita tersebut menjelaskan bahwa dulunya nenek moyang mereka melakukan penyembahan di atas gunung ini namun Yesus mengatakan berbeda yakni mengatakannya di Yerusalemlah.
{ tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah}
Maka Yesus ketika itu menjawab, Percayalah kepada-ku hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan pula di Yerusalem.
Artinya apa, dulunya penyembahan dilakukan di gunung, kemudian oleh Yesus dikatakan di Yerusalemlah penyembahan tersebut dilakukan (di masa itu Yesus mengajarkan di Yerusalem) dan kemudian wanita tersebut bertanya mana yang benar? Maka Yesus menjawab nanti akan tiba saatnya (disinilah nubuatnya bahwa nanti suatu saat yang akan datang) kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan pula di Yerusalem.
Apa bukti ini adalah Nubuat?
Bukti yang sangat sederhana adalah sejak saat itu dan hingga Yesus akan ditangkap oleh tentara Romawi Yesus masih melakukan penyembahan sebagaimana biasanya:
Matius 26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini s lalu 1 dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.
Ayat di atas menegaskan bahwa ketika itu Tidak ada perubahan mengenai penyembahan. Tetap sujud kepada Allah mengikuti aturan seperti yang saya jelaskan di atas, sujud, diiringi doa, dan sebagainya.
Kemudian sering kali Kristen membantah bahwa Yesus ketika itu tidak menyembah ke arah Yerusalem.
Tangapan saya: Memang benar, penulik Alkitab tidak menyebutkan bahwa Yesus memang tidak disebutkan arah penyembahan ke Yerusalem. Karena penyembahan menghadap Ke arah Bait Suci itu tidaklah sebuah keharusan. Di PL sudah saya sebutkan di atas tidak semua Nabi-nabi menyembah ke arah bait Suci, ada yang Cuma sujud tanpa menghadap ke arah Bait Suci ada yang sujud ke arah Bait Suci.
Tidak adanya disebutkan Yesus menghadap ke arah Yerusalem atau bait Suci bukan berarti Yesus tidak mensucikan Bait Suci. Anda baca kata-kata perempuan di awal di atas:
{ Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."}
Di sini tegas walaupun Yesus tidak menyembah ke arah bait suci, namun penyebutan wanita tersebut kamu katakan bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah, jelas sekali bahwa ketika itu Yesus mengajarkan bahwa tempat menyembah itu adalah Yerusalem ketika itu.
Dan Yesus menyembah sama seperti para Nabi terdahulu. Sujud, disertai doa, permohonan dan lain sebagainya.
Matius 26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa,
26:39 καὶ προελθὼν μικρὸν ἔπεσεν ἐπὶ πρόσωπον αὐτοῦ προσευχόμενος καὶ λέγων, Πάτερ μου εἰ δυνατόν ἐστιν παρελθέτω ἀπ᾽ ἐμοῦ τὸ ποτήριον τοῦτο πλὴν οὐχ ὡς ἐγὼ θέλω ἀλλ᾽ ὡς σύ
καί kai (And) προέρχομαι proerchomai (He Went) μικρόν mikron (a Little) προέρχομαι proerchomai (further,) πίπτω piptō (and feel) ἐπί epi (on) αὐτός autos (his) πρόσωπον prosōpon (face) καί kai (and) προσεύχομαι proseuchomai (prayed)
maka kita lihat arti πίπτω piptō yang diartikan : and feel
piptō
) to descend from a higher place to a lower
a) to fall (either from or upon)
1) to be thrust down
b) metaph. to fall under judgment, came under condemnation
2) to descend from an erect to a prostrate position
a) to fall down
1) to be prostrated, fall prostrate
2) of those overcome by terror or astonishment or grief or under the attack of an evil spirit or of falling dead suddenly
3) the dismemberment of a corpse by decay
4) to prostrate one's self
5) used of suppliants and persons rendering homage or worship to one
6) to fall out, fall from i.e. shall perish or be lost
7) to fall down, fall into ruin: of buildings, walls etc.
b) to be cast down from a state of prosperity
1) to fall from a state of uprightness
2) to perish, i.e come to an end, disappear, cease
a) of virtues
3) to lose authority, no longer have force
a) of sayings, precepts, etc.
4) to be removed from power by death
5) to fail of participating in, miss a share in
Melihat arti dari kata di atas semakin jelaslah Yesus ketika itu mengikuti Para nabi sebelumnya sujud menyembah sebagaimana para Nabi seperti yang dilakukan Abraham di atas dan Nabi-Nabi lainnya.
Sehingga alasan menyatakan Yesus tidak menghadap ke arah Yerusalem bukanlah alasan. Sebab, para Nabi terdahulu juga disebutkan ada yang hanya melakukan penyembahan tanpa menghadap ke arah bait Suci.
Pada ayat selanjutnya dikatakan:
[23] Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. [24] Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Pada ayat inilah yang sangat penting untuk dipahami dan dikaji secara mendalam sebab ada kata-kata yang harus di artikan secara tepat. Dan ada kata-kata yang sepertinya bertentangan.
Pertama yang sepertinya bertentangan adalah { Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang,} ini adalah kalimat yang sangat rancu, sebab, ketika itu di nyatakan Saatknya akan datang dan sudah tiba sekarang.
Kenapa disatu sisi Yesus menyebut Saatnya akan datang? Lalu kenapa tiba-tiba disebut sudah tiba sekarang?
Mari kita baca kalimat berikutnya:
bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. [24] Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Di siniah penjelasan dari kata-kata di atas bahwasanya nanti Penyembah-penyembah yang benar AKAN menyembah Bapa (Allah) di dalam Roh dan Kebenaran.
Sebab Bapa menghendaki demikian (sudah dikehendaki Allah) sebab Allah itu Roh Barang siapa yang menyembah Dia harus menyembah-Nya dalam Roh dan Kebenaran.
Mengenai soal Allah itu ROH pembaca dapat membaca artikel sebelumnya yang membahas tentang benarkah Allah itu Roh
Artinya pada saatnya nanti bahwa Penyembah tersebut akan menyembah Allah di di dalam Roh dan Kebenaran. Artinya penyembahan yang dimaksud akan mengikuti tatacara penyembahan. Termasuk arah tujuan tempat penyembahan akan diajarkan oleh Roh dan kebenaran yang dimaksud.
Siapakah yang dimaksud? Yesus atau Roh Kudus atau siapakah dia?
Pembahasan mengenai siapakah yang dimaksud, roh Kudus, atau lainnya. Akan dibahas di bawah secara lengkap.
Sering kali Kristiani memberikan tanggapan bahwa yang dimaksud di atas bukanlah mengikuti tatacara, tidak ada tatacara.
Tanggapan saya: sederhana saja di sini adalah tata cara. Karena berkaitan dengan ungkapan Yesus sebelumnya di atas:
{ tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah}
{"Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.}
{ Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.}
Di sini jelas menyebut tatacara, seperti di awal saya jelaskan Tatacara penyembahan:
sujud dengan mencium tanah, disertai doa, memohon ampun, menghadap ke bait suci, dan lain sebagainya.
Ini adalah tata cara. Menghadap ke arah Bait Suci adalah bagian dari tatacara yang dilakukan para Nabi. Dan hal tersebut Yesus katakan nanti akan berubah, tidak lagi di Yerusalem dan di Gunung ini.
Ini jelas tata cara penting dalam penyembahan, sebab di awal perempuan tersebut bertanya kepada Yesus mengenai tempat penyembahan, nenek moyang wanita tersebut di gunung, sementara Yesus ketika itu (masa itu) mengatakan di {Yerusalemlah} dan kemudian Yesus menambahkan bahwa nanti {Saatnya Akan Tiba} di sinilah kalimat yang jelas menyebut terjadinya perubahan tempat. Perubahan tatacara yang nantinya akan mengikuti tatacara atau aturan Roh dan Kebenaran.
Siapakah Roh Dan Kebenaran yang dimaksud?
{ bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran;}
{ Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." }
Siapakah yang dimaksud?
Mari kita cek:
John 4:24 πνεῦμα ὁ θεός καὶ τοὺς προσκυνοῦντας αὐτὸν ἐν πνεύματι καὶ ἀληθείᾳ δεῖ προσκυνεῖν
θεός theos πνεῦμα pneuma καί kai προσκυνέω proskyneō αὐτός autos δεῖ dei προσκυνέω proskyneō ἐν en πνεῦμα pneuma καί kai ἀλήθεια alētheia
God [is] a Spirit: and they that worship him must worship [him] in spirit and in truth.
Perhatikan kata berikut yang disebut ROH:
πνεῦμα pneuma
artinya:
1) the third person of the triune God, the Holy Spirit, coequal, coeternal with the Father and the Son
a) sometimes referred to in a way which emphasises his personality and character (the "Holy" Spirit)
b) sometimes referred to in a way which emphasises his work and power (the Spirit of "Truth")
c) never referred to as a depersonalised force
2) the spirit, i.e. the vital principal by which the body is animated
a) the rational spirit, the power by which the human being feels, thinks, decides
b) the soul
3) a spirit, i.e. a simple essence, devoid of all or at least all grosser matter, and possessed of the power of knowing, desiring, deciding, and acting
a) a life giving spirit
b) a human soul that has left the body
c) a spirit higher than man but lower than God, i.e. an angel
1) used of demons, or evil spirits, who were conceived as inhabiting the bodies of men
2) the spiritual nature of Christ, higher than the highest angels and equal to God, the divine nature of Christ
4) the disposition or influence which fills and governs the soul of any one
a) the efficient source of any power, affection, emotion, desire, etc.
5) a movement of air (a gentle blast)
a) of the wind, hence the wind itself
b) breath of nostrils or mouth
1) orang ketiga dari Allah Tritunggal, Roh Kudus, sama kedudukan, kekal dengan Bapa dan Anak
a) kadang-kadang disebut dengan cara yang menekankan kepribadian dan karakter (yang "Kudus" Roh)
b) kadang-kadang disebut dengan cara yang menekankan karyanya dan kekuasaan (Roh dari "Kebenaran")
c) tidak pernah disebut sebagai kekuatan depersonalised
2) semangat, yaitu pokok penting dimana tubuh adalah animasi
a) semangat rasional, kekuatan dimana manusia merasa, berpikir, memutuskan
b) jiwa
3) roh, yaitu esensi sederhana, tanpa semua atau setidaknya semua materi kasar, dan memiliki kekuatan mengetahui, menginginkan, memutuskan, dan bertindak
a) memberikan semangat hidup
b) jiwa manusia yang telah meninggalkan tubuh
c) semangat lebih tinggi dari manusia tetapi lebih rendah dari Allah, yaitu malaikat
1) digunakan setan, atau roh-roh jahat, yang dipahami sebagai menghuni tubuh pria
2) sifat rohani Kristus, lebih tinggi dari malaikat tertinggi dan setara dengan Allah, sifat ilahi Kristus
4) disposisi atau pengaruh yang mengisi dan mengatur jiwa dari salah satu
a) sumber daya yang efisien dari setiap, kasih sayang, emosi, keinginan, dll
5) gerakan udara (ledakan lembut)
a) angin, maka angin itu sendiri
b) nafas dari hidung atau mulut
Sementara Kebenaran:
1) objectively
a) what is true in any matter under consideration
1) truly, in truth, according to truth
2) of a truth, in reality, in fact, certainly
b) what is true in things appertaining to God and the duties of man, moral and religious truth
1) in the greatest latitude
2) the true notions of God which are open to human reason without his supernatural intervention
c) the truth as taught in the Christian religion, respecting God and the execution of his purposes through Christ, and respecting the duties of man, opposing alike to the superstitions of the Gentiles and the inventions of the Jews, and the corrupt opinions and precepts of false teachers even among Christians
2) subjectively
a) truth as a personal excellence
1) that candour of mind which is free from affection, pretence, simulation, falsehood, deceit
1) obyektif
a) apa yang benar dalam hal apapun dalam pertimbangan
1) benar-benar, dalam kebenaran, menurut kebenaran
2) kebenaran, pada kenyataannya, pada kenyataannya, tentu
b) apa yang benar dalam hal-hal yang mendekati Allah dan tugas manusia, kebenaran moral dan agama
1) di lintang terbesar
2) yang benar pengertian tentang Allah yang terbuka untuk akal manusia tanpa intervensi adikodrati-Nya
c) kebenaran sebagaimana diajarkan dalam agama Kristen, menghormati Allah dan pelaksanaan tujuan-Nya melalui Kristus, dan menghormati tugas-tugas manusia, menentang sama dengan takhayul orang kafir dan penemuan orang-orang Yahudi, dan opini korup dan ajaran guru-guru palsu bahkan di antara orang Kristen
2) subyektif
a) kebenaran sebagai suatu keunggulan pribadi
1) bahwa keterbukaan pikiran yang bebas dari kasih sayang,, kepalsuan simulasi kepura-puraan, penipuan
Jika dikembalikan kepada arti jelas Kata Roh di atas akan kembali kepada Kebenaran.
b) kadang-kadang disebut dengan cara yang menekankan karyanya dan kekuasaan (Roh dari "Kebenaran")
b) kadang-kadang disebut dengan cara yang menekankan karyanya dan kekuasaan (Roh dari "Kebenaran")
Karena keduanya sangat berkaitan satu sama lain. Maka sebenarnya tidak ada bedanya antara Roh dan Kebenaran dan Roh kebenaran atau Roh dari Kebenaran itu sendiri.
Mengenai Roh dari Kebenaran ini Yesus menyebutkan di ditempat berbeda yang ditulis oleh Yohanes:
Yohanes:
14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? l Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, m tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. 14:11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. n 14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya o kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, p bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar 3 dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
Di Sini Yesus menyatakan bahwa nanti akan ada seseorang yang akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Aku Lakukan (seperti Yesus lakukan: mengajar, berdakwah dsb) dan bahkan pekerjaan tersebut lebih besar dari pekerjaan Yesus.
Siapakah Dia? Di sini Yesus menyebut Roh Kebenaran.
14:16 Aku akan minta kepada Bapa 5 , dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 14:17 yaitu Roh Kebenaran Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu
Jika kita merujuk ke teksnya:
Roh Kebenaran kembali merujuk kepada kata yang sama yaitu Pneuma:
14:17 τὸ πνεῦμα τῆς ἀληθείας ὃ ὁ κόσμος οὐ δύναται λαβεῖν ὅτι οὐ θεωρεῖ αὐτὸ οὐδὲ γινώσκει αὐτό ὑμεῖς δὲ γινώσκετε αὐτὸ, ὅτι παρ᾽ ὑμῖν μένει καὶ ἐν ὑμῖν ἔσται
πνεῦμα pneuma (the Spirit) ἀλήθεια alētheia (of truth;)
Roh Dari Kebenaran.
Kemudian pada ayat-ayat berikutnya dijelaskan pula mengenai siapa Roh Kebenaran ini:
Yohanes:
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus , yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, k Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Dalam Terjemahan LAI TB ini memang menyebut Roh Kudus, tapi apakah terjemahan tersebut tepat?
Bukankah pada ayat ini sedang menceritakan Penolong, seorang yang disebut Roh (dari) Kebenaran?
14:26 ὁ δὲ παράκλητος τὸ πνεῦμα τὸ ἅγιον ὃ πέμψει ὁ πατὴρ ἐν τῷ ὀνόματί μου ἐκεῖνος ὑμᾶς διδάξει πάντα καὶ ὑπομνήσει ὑμᾶς πάντα ἃ εἶπον ὑμῖν
δέ de (But) παράκλητος paraklētos (the Comforter) ἅγιος hagios ([which is] the Holy) πνεῦμα pneuma (Ghost,) ὅς hos (whom) πατήρ patēr (the Father) πέμπω pempō (will Send) ἐν en (in) μου mou (my) ὄνομα onoma (name) ἐκεῖνος ekeinos (He) διδάσκω didaskō (shall teach) ὑμᾶς hymas (You) πᾶς pas (all things) καί kai (and) ὑπομιμνῄσκω hypomimnēskō (bring) πᾶς pas (all things ) ὑπομιμνῄσκω hypomimnēskō (to) ὑμᾶς hymas (your) ὑπομιμνῄσκω hypomimnēskō (remembrance, ) ὅς hos (whatsoever ) εἶπον eipon (I have said ) ὑμῖν hymin (unto you. )
KJV: But the Comforter, [which is] the Holy Ghost, whom the Father will send in my name, he shall teach you all things, and bring all things to your remembrance, whatsoever I have said unto you.
Pada ayat ini pembaca akan melihat bahwa kata Roh disitu kembali merujuk pada kata πνεῦμα pneuma yang kemudian diartikan Ghost dalam KJV
Padahal pada ayat ini masih satu periskop dalam membahas seorang Penolong Roh Kebenaran.
Kemudian pada ayat-ayat lain dijelaskan secara mendalam mengenai siapa Roh Kebenaran ini.
Yohanes:
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia 2 kepadamu. x 16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia 3 akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 16:9 akan dosa, y karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 16:10 akan kebenaran, z karena Aku pergi kepada Bapa a dan kamu tidak melihat Aku lagi; 16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini b telah dihukum. 16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. c 16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, d Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran 4 ; e sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. 16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
Pada ayat di atas dijelaskan dengan seksama mengenai ciri-ciri sang Penolong atau Roh Kebenaran.
Pertama: Ia Akan menginsafkan dunia, mengajarkan tentang dosa, penghakiman, dan kebenaran. { Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia, 3 akan dosa, kebenaran dan penghakiman; }
Kedua: Ia Datang setelah Yesus pergi { Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi,}
Ketiga: Ia akan memimpin ke dalam kebenaran { Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran}
Keempat : ia tidak berkata-kata dari dirinya sendiri { Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri}
Kelima: Ia akan memuliakan Yesus { Ia akan memuliakan Aku}
Keenam: Ia akan mengajarkan segala sesuatu { Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.}
Ketujuh: Ia akan melakukan pekerjaan seperti Yesus dan Lebih Besar { ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, p bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar }
Dengan penjelasan di atas semakin Jelaslah bahwa yang dimaksud Roh Kebenaran, atau Paracletos bukanlah Yesus itu sendiri. Sebab, ia akan datang setelah Yesus Pergi.
Sehingga jika kita kembalikan kepada nubuatan di atas bahwa penyembahan akan dilakukan di dalam atau mengikuti aturan dan tatacara Roh dan kebenaran.
{ Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.}
Maka Roh dan kebenaran di sini bukanlah Yesus. Akan tetapi orang lain yang akan datang setelah Yesus tiada.
{ Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi,}
Hal ini diperkuatkan dengan ungkapan Yesus selanjutnya:
[25] Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami." [26] Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
Di sini tegas Yesus mengaku sebagai Mesias, bukan sebagai Roh Kebenaran yang dimaksud.
{"Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."}
{Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau." }
Dan ini dibenarkan oleh ayat-ayat lain dalam Alkitab yang menyebut Yesus sebagai Mesias.
Yoh 20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, b dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Luk 9:20 Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus: "Mesias dari Allah
Ini semakin membuktikan bahwa Yesus bukanlah Roh kebenaran yang dimaksud. Ungkapan Yesus Akulah Dia di sini menyatakan dirinya sebagai Anak Allah yakni Mesias bukan sebagai Roh Kebenaran.
Apakah Roh Kebenaran atau Parakletos adalah Roh Kudus?
Sebagian besar Kristen menyebut Roh pada Yohanes di atas adalah Roh Kudus berpatokan pada penterjemahan Alkitab dengan merujuk kata πνεῦμα pneuma yang kemudian diartikan Ghost, terkadang The spirit, Holy Ghost dalam KJV yang diartikan dalam LAI sebagai Roh Kudus.
Jika merujuk kepada Bahasa memang benar, kata πνεῦμα pneuma dapat diartikan Roh Kudus. Tidak salah, namun dalam istilah tersebut bisa memiliki arti lain, dan saya sudah cantumkan di atas, salah satunya adalah Roh Kebenaran. Dengan merujuk ungkapan Yesus Roh dan Kebenaran.
{ Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran;}
{ 14:17 yaitu Roh Kebenaran Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu }
Maka untuk itu ada baiknya kita lihat kemustahilan Roh Kebenaran ini adalah Roh Kudus.
Ø Pertama: Roh Kudus telah datang kedunia.
TL
Yohanes 1:32. Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya : Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati dan Ia tinggal di atas-Nya
TL:
Lukas 3:22 Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya
TL:
Markus 1:10 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya
TL:
Matius 3:16 Setelah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun keatas-Nya
Keberadaan Roh Kudus yang telah muncul atau datang di saat Yesus dibabtis dan seterusnya bertolak belakang dengan keterangan Yesus yang menyebut Roh Kebenaran tersebut akan datang setelah Yesus pergi.
{16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia 2 kepadamu. }
Jadi bila Roh Kudus itu sudah datang, mengapa Yesus harus berkata bahwa ia harus pergi, agar Roh Kudus itu datang kepada kita, toh walaupun Yesus tidak pergi, Roh Kudus itu sudah berada di dalam tubuh Yesus?
{ jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu}
Kesimpulan dari bagian pertama adalah Roh Kebenaran dan Roh Kudus berbeda. Sebab, Roh Kebenaran atau Parakletos yang dimaksud akan datang Setelah Yesus pergi, dia tidak akan datang sebelum Yesus pergi.
Sementara Roh Kudus telah datang ketika Yesus sudah ada.
Ø Kedua: Roh Kebenaran Akan Melakukan apa yang menjadi pekerjaan Yesus dan bahkan pekerjaan tersebut lebih Besar.
{14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya o kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, p bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar 3 dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;}
Nah pertanyaannya adalah Jika Roh Kebenaran atau Parakletos yang dimaksud adalah Roh Kudus, maka Roh Kudus mana yang turun ke dunia dan melakukan pekerjaan-pekerjaan Yesus bahkan lebih besar dari Yesus?
Kita tahu pekerjaan Yesus sangat banyak, mengajarkan kebenaran, berdakwah dan lain sebagainya. Logikanya jika Yesus berdakwah hanya di sekitar Yerusalem, maka ia akan berdakwah jauh lebih besar cakupannya dari Israel.
Siapakah yang dimaksud? Tidak pernah ada disebutkan Roh Kudus Turun ke dunia dan mengerjakan pekerjaan Yesus.
{ bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar }
Kesimpulan: Roh Kebenarna tidak sama atau mustahil Roh Kudus, sebab Roh Kudus tidak pernah disebutkan turun dan melakukan pekerjaan seperti Yesus apa lagi lebih besar.
Ø Ketiga : Ia akan mengajarkan segala sesuatu { Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.}
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa Roh Kebenaran akan melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan Yesus, nah yang ini ia akan mengajarkan segala sesuatu artinya, Yesus sebelumnya mengajarkan banyak hal namun belum semua hal, belum segala sesuatu, tetap Roh Kebenaran akan mengajarkan segala sesuatu. Maka sangat tepat ia akan mengajarkan hal-hal yang belum Yesus ajarkan. Sebab jika Yesus sudah mengajarkan segala hal maka Yesus tidak perlu menyebut { Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu } tidak perlu Roh kebenaran tersebut mengajarkan lagi segala hal sebab Yesus sudah mengajarkannya. Namun karena Yesus belum sempurna maka Roh Kebenaran ini akan mengajarkannya sampai sempurna, segala hal.
Pertanyaannya: apakah Roh Kudus sama dengan Roh Kebenaran? Roh kudus yang mana yang turun mengajarkan segala hal?
Tidak ada.
Kesimpulannya di sini Roh Kebenaran bukanlah Roh Kudus. Tetapi ia adalah orang lain yang akan datang setelah Yesus dan mengajarkan segala hal, artinya menyempurnakan ajaran Yesus dan mungkin para Nabi terdahulu secara sempurna.
Ø Keempat: Ia akan menginsafkan dunia {16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia}
Keberadaan Roh Kebenarna ini nanti akan datang dan menginsafkan, menyadarkan, meluruskan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia, maka sangat berkaitan dengan apa yang dilakukan dua hal sebelumnya, ia akan mengerjakan pekerjaan Yesus bahkan lebih besar, kemudian menyempurnakan, serta yang sekarang adalah menginsafkan dunia.
Pertanyaanya: adakah Roh Kudus turun kedunia untuk menginsfakan atau meluruskan manusia yang tersesat atau jatuh kedalam Dosa?
Jika di katakan Iya Roh Kudus menginsafkan Dunia secara Rohani, benar dan akan cocok tapi jika di kaitkan dengan dua hal sebelumnya, maka itu akan menjadi tidak cocok. Ia mengajarkan, melakukan pekerjaan seperti Yesus, kita tahu di antara pekerjaan Yesus adalah menginsafkan manusia juga.
Kesimpulannya : maka semakin mustahilah Roh Kebenaran atau Parakletos ini adalah Roh Kudus.
Siapakah Roh Kebenaran Atau Parakletos Tersebut?
Kristen sudah pasti akan menolak keras jika muslim menafsirkan kata Roh Kebenaran atau Parakletos tersebut. Pasti akan dikatakan tidak pas atau tidak cocok, mengada-ngada.
Terlebih lagi menyebut Roh Kebenaran Tersebut adalah Nabi Muhammad Saw.,
Benarkah Parakletos yang dimaksud adalah Nabi Muhammad, ataukah ternyata bukan?
Berikut fakta-faktanya:
Pertama: Kesamaan Ciri Antara Nabi Muhammad dengan Parakletos.
Ø Ia akan Memuliakan Yesus { Ia akan memuliakan Aku}
Artinya, Jika Nabi Muhammad adalah Parakletos yang dimaksud maka Nabi Muhammad akan memuliakan Yesus.
Benarkan Nabi Muhammad memuliakan Yesus?
Anda dapat membaca Al-Qur’an dan Hadits, tidak ada satupun kata dari Al-Qur’an yang menghina Yesus malah yang ada adalah memuliakan beliau.
Hadits Shahih Bukhari 503 "Janganlah kamu memuliakan saya berlebihan sebagaimana memuliakan Isa anak Maryam, saya ini hanyalah hamba Allah".
Isa anak Maryam adalah Kalam Allah dan Roh Allah(tercipta dengan kalimat kun Fayakun dan ditiupkan Roh sebagaiana Adam) (Q.S. An Nisaa (4):171).
Hadits Shahih Muslim jilid I No.104 "Bersabda Nabi Muhammad SAW: Demi Allah! Sesungguhnya Isa putra Maryam akan turun menjadi Hakim yang adil." H.S.M.127 "Demi Allah yang jiwaku ditanganNya sesungguhnya telah dekat masanya Isa anak Maryam akan turun ditengah kamu Dia akan menjadi Hakim yang adil.
Hadits Ibnu Majah : "Tiada ada Imam Mahdi selain Isa putra Maryam."
Hadist Sahih Bukhari 1501 : "Saya lebih dekat dengan Anak Maryam di dunia dan Akhirat.
Dan masih banyak lagi.
Tanggapan Kristen: sering kali Kristen menolak dengan alasan bahwa Nabi Muhammad memang memuliakan Yesus namun tidak memuliakan dia sebagai Tuhan. Bahkan menyebut Yesus adalah Nabi dan Rasul bukan Tuhan.
Tanggapan Saya: memang dalam hal ini Islam tidak memuliakan Yesus sebagai Tuhan, tapi memuliakan Yesus sebagai Nabi Allah, Rasul Allah. Bukan sebagai Tuhan.
Apakah memuliakan sebagai Nabi saja, tidak dikatakan memuliakan?
Apakah memuliakan harus memuliakan dengan mensesajajarkan Yesus dengan Tuhan?
Tentu tidak, memuliakan tidak berarti harus melihat status seseorang, memuliakan bisa melihat dari akhlak atau perilaku, bisa dari bentuk fisik, kekayaan, dan terakhir status.
Seorang Presiden bisa dimuliakan tanpa melihat status presidennya, seseorang menyanjung atau memuji ketulusan atau kebaikannya. Tanpa harus menyebut status presidennya.
Sehingga menyebut Nabi Muhammad tidak memuliakan Yesus sebagai Tuhan bukanlah alasan yang nyambung dengan argumen diatas.
Kemudian kedua, perbedaan konsep antara Islam dan Kristen dalam memahami Yesus. Islam menyebut Yesus adalah Nabi Allah dan Rasul Allah bukan Tuhan, sementara Kristen menyebut Yesus adalah Tuhan.
Padahal kalau mau jujur adakah bukti yang sangat kongkrit akan ketuhanan Yesus?
Di Alkitab sendiri masih banyak hal-hal yang kotradiksi mengenai ketuhanan Yesus. Seperti ungkapan-ungkapan Yesus yang menyebut dirinya hanya seorang Nabi Allah atau utusan Allah yang cukup banyak ayatnya. Kemudian ayat-ayat yang menolak Yesus sebagai Tuhan. Ungkapan Yesus yang menyebut dirinya Hamba Allah {dengarlah Israel Tuhan Allah kita Tuhan itu Esa} (Tuhan KITA, KITA: Saya dan kamu, saya dan kalian)
Serta konsep yang membingungkan, yakni keberadaan Trinitas, disatu sisi Allah esa, disatu sisi Allah itu Tiga Pribadi, di antaranya Yesus, padahal disatu sisi pula Yesus dan Allah berbeda tidak satu. Dan hingga sekarang mengenai Trintas tidak pernah terpecahkan oleh Kristen. Kita bisa diskusikan masalah ini. Jika kristen tidak menerima.
Ø Roh Kebenaran atau Parakletos akan turun setelah Yesus pergi.
{ Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi,}
Di awal sudah saya jelaskan bahwa Roh Kudus bukanlah Roh Kebenaran, yang dimaksud, sebab Roh Kudus sudah datang sejak awal Yesus di Babtis.
Nah kesamaan ciri-ciri ini ada pada Nabi Muhammad Saw., yang beliau datang setelah kepergian Yesus. Dan keberadaannya Nabi Muhammad memuliakan Yesus. Dan setelah ini kita akan melihat kesaman-kesamaan lainnya yang akan menguatkan bahwa Parakletos adalah Nabi Muhammad.
Ø Ia akan memimpin ke dalam kebenaran { Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran}
Ciri ini semakin jelas lekat kepada Nabi Muhammad karena Ia adalah pemimpin dalam seluruh kebenaran. Apa maksudnya. Bahwa segala perbuatan atau perkara yang ada di dunia ini di pimpin atau mengikuti ajarannya atau aturan yang telah dibuatnya. Sehingga ia benar-benar memimpin di segala hal. Karena hal tersebut sudah diajarkan atau di atur dengan aturan yang berisi kebenaran.
Dan Nabi Mumammad, mengajarkan manhaj (aturan hidup) yang berlaku pada segala bidang dan segala hal. Baik dalam hal keyakinan, dalam hal ibadah, dalam hal perkataan, maupun perbuatan. Hukum-hukum, adab atau perilaku, hingga dalam hal mu’amalah semuanya diatur sedemikian rupa. Sehingga menyeluruh.
Ø Ia Akan menginsafkan dunia, mengajarkan tentang dosa, penghakiman, dan kebenaran. Dan Ia akan menyertai selama-lamanya Yesus menyebutkan Penolong yang lain itu,
{“menyertai kamu selama-lamanya” (14:16)}
{ Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia, 3 akan dosa, kebenaran dan penghakiman; }
Artinya bahwa penolong adalah yang terakhir datangnya, di mana ia akan akan mengajarkan kebenaran dan ajaran tersebut akan menyertai selama-lamanya hingga hari kiamat.
Dan inilah kesamaan antara Parakletos dengan Nabi Muhammad. Yakni Nabi Muhammad adalah Nabi Terakhir dan ajarannya menyeluruh serta berlaku hingga akhir zaman. Artinya di sini ajarannya senantiasa menyertai hingga akhir zaman.
Tanggapan Kristen: Kristen kadang menanggapi ayat ini bukankah di sini Disebutkan menyertai selama-lamanya bukan ajarannya tapi Roh Kebenarannya yang akan menyertai selama-lamanya.
Tanggapan Saya: mari kita lihat ungkapan Yesus secara utuh:
{14:16 Aku akan minta kepada Bapa 5 , dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,}
{14:16 Aku akan minta kepada Bapa 5 , dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,}
Jika hanya berpatokan pada Ia akan menyertai selama-lamanya, maka dapat diartikan bahwa ia akan menyertai selama-lamanya tidak akan mati. Dan bukan ajarannya, akan tetapi disini disebut Ia menyertai kamu
Apakah para murid ketika itu akan hidup selama-lamanya?
Jelas tidak. Para murid tidak hidup selama-lamanya. Bahkan tidak sampai satu abad kepergian Yesus semua para murid sudah meninggal.
Nah di sinilah kekeliruan memahami bahwa yang menyertai di sini adalah menyertai dalam arti selalu menyertai sebagaimana pemahaman Kristen selama ini Roh Kudus selalu menyertai manusia. Sebab nyatanya kata kamu yang menunjuk para murid, para murid sudah mati. Oleh karena itu penyertaan disini adalah kiasan, yang bermakna ajaran, aturan yang berlaku untuk selama-lamanya.
Tanggapan Kristen lain: bukankah di sana disebut didalam Kamu. Artinya ia akan menyertai secara Rohani?
Tanggapan Saya: pertama, menyertai secara rohani jelas bertolak belakang dengan ungkapan-ungkapan lain mengenai parakletos, yang akan mengajarkan, memimpin, melakukan pekerjaan seperti Yesus dan lain-lain selain itu, banyak terdapat ungkapan-ungkapan Yesus lain menyebut di dalam.
Contoh:
Yohanes 14:20 Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Apakah Yesus berada di dalam tubuh para murid ketika itu?
Jelas tidak. Lalu apakah Yesus membersamai Para murid bersifat Rohani?
Juga tidak, karena Yesus membersamai mereka secara jasmani, menyertai mereka mengajarkan mereka. Sehingga di sini tidak dapat dikatakan bahwa membersamai di maksud adalah bersifat rohani. Apa lagi bertolak belakang dengan sifat-sifat parakletos atau Roh Kebenaran yang lainnya.
{ Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia, 3 akan dosa, kebenaran dan penghakiman; }
Ini menunjukkan bahwa Penolong itu akan menjadi utusan Tuhan kepada seluruh bangsa-bangsa di dunia. Dalam ajarannya akan dinyatakan tentang hal dosa, keadilan dan hukuman. Dan ia akan menginsafkan mengajak manusia ke jalan yang benar. Serta menjauhkan mereka dari kesesatan.
Sifat-sifat ini seusai kepada Nabi Muhammad s.a.w. Ia telah diutus Allah menjadi Nabi dan Rasul kepada seluruh manusia di dunia. Firman tuhan dalam Al Qurän:
Artinya: Dan tidak Kami utus engkau (Muhammad) melainkan kepada manusia semuanya untuk memberi kabar gembira dan peringatan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (Surat Saba’ 28).
Ø Ia tidak berkata-kata dari dirinya sendiri { Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri}
Artinya bahwa segala ajarannya bukanlah dari perkataan dirinya sendiri melainkan dari wahyu atau bersumber dari Allah. Dan ini sama dengan Nabi Muhammad yang tidak berkata-kata dari dirinya sendiri melainkan bersumber dari Allah.
Dalam Al-Qur’an disebutkan:
Artinya: Ia (Muhammad) tidak berkata-kata dengan kehendak hatinya. Tiada ada yang dikatakannya itu kecuali wahyu yang diwahyukan kepadanya. (Surah An Najmi: 3-4).
Tanggapan Kristen: bukankah ayatnya dalan Yohanes menyebut:
LAI TB:
{sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."}
Apakah Islam menerima bahwa Nabi Muhammad perkataan atau ajarannya berasal dari Yesus? Tentu Islam tidak akan terima jika Nabi Muhammad ajarannya berasal dari Yesus.
Tanggapan Saya: Tanggapan yang sangat bagus. Umat Islam pasti tidak akan menerima bahwa ajaran Nabi Muhammad berasal dari Yesus, apalagi disitu seolah-olah Yesus adalah sumber dari ajaran Nabi Muhammad. Namun apakah benar demikian?
Mari kita teliti dengan seksama ayat tersebut.
Masalah terbesar Alkitab adalah masalah terjemah, kadang terjemahanya tepat, kadang keliru, bahkan terkadang dilebih-lebihkan, seperti kata Tuan menjadi Tuhan. Itu adalah terjemahan yang dilebih-lebihkan.
Termasuk terjemahan pada ayat ini apakah benar demikian?
Mari kita lihat Alkitab Terjemahan Lama (TL)
LAI:
Maka Ia akan memuliakan Aku, karena Ia akan mengambil daripada hak Aku, lalu mengabarkan kepadamu.
15: Segala sesuatu yang hak Bapa itu juga hak Aku, oleh sebab itu Aku berkata, bahwa diambil-Nya daripada hak Aku, lalu dikabarkan-Nya kepadamu."
Betapa jauh beda maknanya.
Kita lihat versi bahasa Inggris:
KJV:
16:14 He will give me glory, because he will take of what is mine, and make it clear to you.
16:15 Everything which the Father has is mine: that is why I say, He will take of what is mine and will make it clear to you.
{14: Dia akan memuliakan Aku, karena ia akan mengambil apa yang menjadi miliku, dan menjelaskannya kepada kamu.
15: segala sesuatu ang dimilki bapa adalah miliku, oleh sebab it aku katakan dia akan mengambil apa yang menjadi miliku dan akan menjelaskannya kepada kamu.}
Dari terjemahan diatas dapat kita pahami makna di terjemahan TB itu sangat jauh maknanya ketimbang makna dalam versi KJV dan TL, yakni di TB seolah-olah semua perkataan semua ajaran tersebut bersumber dari Yesus.
Namun jika kita pahami dalam TL dan KJV maknanya bukanlah demikian melainkan Sang Penolong atau Penghibur yang disebut Roh Kebenaran Tersebut akan Mengambil apa yang menjadi milik Yesus(hak) artinya adalah ke Nabi atau Kerasulan, serta kepemimpinan terhadap seluruh ajaran Yesus.
Yakni Roh Kebenaran akan menggantikan posisi Yesus yang menjadi juru selamat atau jalan keselamatan. Dan ini diperkuat dengan ayat-ayat lain:
LAI TL:
(12) Banyak lagi perkara yang Aku hendak katakan kepadamu, tetapi sekarang ini tiada dapat kamu menanggung dia.
(13) Akan tetapi apabila Ia sudah datang, yaitu Roh kebenaran, maka Iapun akan membawa kamu kepada segala kebenaran; karena tiada Ia berkata-kata dengan kehendaknya sendiri, maelainkan barang yang didengarnya itu juga akan dikatakannya; dan dikhabarkannya kepadamu segala perkara yang akan datang.
Artinya apa hak Yesus mengajarkan kebenaran akan diambil dan dilanjutkan oleh Parakletos yang dimaksud. Jauh berbeda sekali dengan apa yang disebutkan oleh TB di atas. Sehingga tanggapan kristen ini tidak memiliki dasar yang kuat sebenarnya.
Terlebih lagi diperkuat dengan ungkapan Yesus Ia akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang aku lakukan bahkan lebih besar.
{ ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar }
Nah inilah makna yang sesungguhnya dari perkataan Yesus di atas. Bahwa ia akan mengambil hak atau milik Yesus yaitu kenabian atau kerasulan dan akan melanjutkan pekerjaan Yesus.
Dari penjelasan di atas dapatlah kita simpulkan bahwa Parakletos atau Roh Kebenaran bukanlah Roh Kudus, sebab bertolak belakang dengan apa yang dikatakan Yesus mengenai ciri-ciri Roh Kebenaran dan Roh Kudus itu sendiri.
Dan Roh Kebenaran yang dimaksud lebih cocok kepada nabi Muhammad, berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan Yesus, melakukan pekerjaan seperti Yesus dan lebih besar, mengambil hak Yesus, ada setelah Yesus pergi, tidak berkata-kata dari dirinya sendiri, memuliakan Yesus, ajarannya menyeluruh serta menyertai hingga akhir zaman dan sebagainya.
Penggenapan Nubuat Perpindahan Kiblat.
Kembali pada topik sebelumnya di Yohanes bahwa Penyembah-penyembah yang benar akan menyembah di dalam Roh dan Kebenaran. Roh kebenaran.
{[23] Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. }
Meskipun Kristen menolak keberadaan bahwa Roh Kebenaran yang dimaksud adalah Nabi Muhamamd, mereka tidak bisa memberikan bantahan terkait mengenai siapa Roh kebenarna yang dimaksud secara kongkrit. Apa lagi selama ini mereka merujuk bahwa roh Kebenaran yang dimaksud adalah Roh Kudus, dan diatas sudah saya berikan penjelasan mengenai siapa Roh Kebenaran dan ciri-cirinya dalam kata-kata Yesus.
Meskipun mereka menolak, fakta yang ada pernyataan Yesus di atas terhadap pemindahan tempat penyembahan dari Yerusalem dan atas gunung ke tempat yang tidak diketahui (karena Yesus tidak menyebut sama sekali kemana tempatnya) tapi Yesus memberi indikasi atau pernyataan bahwa pemindahan tempat tersebut akan dilakukan atau berdasarkan apa yang diajarkan oleh Sang Roh Kebenaran yang dimaksud.
Di atas sudah saya jelaskan mengenai kesamaan antara ciri-ciri Roh Kebenaran dengan Nabi Muhammad Saw., di sini saya tidak akan membahas ulang mengenai hal tersebut, tapi saya akan membahas mengenai pemindahan Kiblat oleh Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis (Yerusalem) ke Ka’bah.
Makna Perpindahan Kiblat
Dalam beberapa keterangan disebutkan, ketika Allah memerintahkan perintah shalat dan menghadap ke Masjid al-Aqsha (Palestina), hal itu dimaksudkan agar menghadap ke tempat yang suci, bebas dari berbagai macam berhala dan sesembahan.
Ketika itu, kondisi Masjid al-Haram (Kabah) yang merupakan tempat keberangkatan Isra' dan Mi’raj, belum berupa bangunan masjid. Sebab, kala itu masih dipenuhi berhala-berhala yang jumlahnya mencapai 309 buah dan senantiasa disembah oleh orang Arab sebelum kedatangan Islam. Sehingga, di bawah dominasi kekufuran seperti itu, Rasulullah SAW belum bisa menunai kan ibadah shalat di tempat tersebut.
Dalam surah Al Baqarah ayat 142, Allah SWT menjelaskan mengapa perpindahan kiblat itu dilakukan.
Orang-orang sufaha diantara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus".
Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan mengenai tafsir ayat ini :
Yang dimaksud dengan sufaha ialah kaum musrik Arab, para pendeta Yahudi, dan seluruh kaum munafiq, sebab ayat itu bersifat umum. Dahulu Rasulullah saw. Disuruh menghadap ke Baitul Maqdis. Di Mekkah, beliau shalat di antara rukun Yamani dan rukun Syami sehingga Ka`bah berada dihadapannya, namun beliau menghadap ke Baitul Maqdis. Setelah beliau hijrah ke Madinah, semuanya keberatan untuk menyatukan keduanya. Maka Allah tetap menyuruhnya menghadap ke Baitul Maqdis. Pandangan itu dikemukakan oleh Ibnu Abbas dan jumhur ulama. Kemudian mereka berselisih, apakah perintah itu melalui Al-Qur`an atau melalui yang lainnya? Para ulama terbagi atas dua pandangan. Ikrimah, Abu al-Aliyah, dan Hasan Bashri berpendapat bahwa menghadap Baitul Maqdis adalah hasil ijtihad Nabi saw.
Maksudnya ialah bahwa menghadap ke Baitul Maqdis dilakukan setelah Nabi saw. Tiba di Madinah. Hal itu berlangsung selama 10 bulan. Beliau banyak berdoa dan memohon kepada Allah agar disuruh menghadap ke Ka`bah yang merupakan kiblat Nabi Ibrahim a.s. Maka Allah memenuhi doanya dan diperintahkan menghadap ke Ka`bah. Maka Nabi saw. Memberitahukan hal itu kepada Khalayak. Shalat pertama yang menghadap Ka`bah adalah shalat ashar, sebagaimana hal ini dikemukakan dalam shahihain, dari hadits al-Barra` r.a. (137),
"Sesungguhnya Rasulullah saw shalat menghadap ke Baitul Maqdis selama 16 bulan atau 17 bulan. Beliau merasa heran kalau kiblatnya adalah Baitul Maqdis, sebelum Ka`bah. Shalat pertama menghadap Ka`bah adalah shalat ashar. Beliau shalat bersama orang-orang. Lalu, salah seorang jamaah keluar dari masjid dan menuju para penghuni masjid lainnya yang ternyata sedang ruku`. Dia berkata, Aku bersaksi dengan nama Allah, Aku benar-benar telah mendirikan shalat bersama Nabi saw sambil menghadap ke Mekkah. Maka orang-orang pun berputar menghadap ke Baitullah". Menurut Nasa`I shalat itu ialah shalat zuhur di masjid Bani Salamah. Dalam hadits Nuwailah binti Muslim dikatakan (138), "Bahwa sampai kepada mereka berita mengenai peralihan kiblat ketika mereka tengah shalat zuhur. Nuwailah berkata, "Maka jama`ah laki-laki bertukar tempat dengan jama`ah perempuan (untuk menyesuaikan posisi)."
Namun berita itu baru sampai kepada penduduk Kuba pada saat shalat fajar. Maka datanglah seorang utusan kepada mereka. Dia berkata (139), "Sesungguhnya pada malam ini telah diturunkan Al-Qur`an kepada Rasulullah saw. Allah menyuruh untuk menghadap Ka`bah, maka menghadaplah kamu kesana. Pada saat itu, wajah mereka menghadap ke Syiria. Maka mereka pun berputar menghadap Ka`bah. Hadits ini mengandung dalil bahwa keterangan yang menasakh tidak dapat ditetapkan hukumnya kecuali setelah diketahui, meskipun telah lama turun dan disampaikan. Karena mereka tidak disuruh mengulangi shalat ashar, maghrib dan isya. Wallahu a`lam.
Tatkala ini terjadi, timbullah pada sebagian kaum musyrik, munafiqin, dan ahli kitab keraguan, penyimpangan dari petunjuk, membungkam dan meragukan kejadian.
Mereka berkata, "Apa yang telah memalingkan mereka dari kiblatnya yang dahulu dipegangnya?" Yakni, apa yang telah membuat mereka kadang-kadang berkiblat ke Baitul Maqdis dan kadang-kadang berkiblat ke Ka`bah?
Maka Allah menurunkan ayat
"Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah Wajah Allah." (QS. Al Baqarah (2) : 115)
Yakni kepunyaan Allahlah segala persoalan itu, "Maka kemanapun kamu menghadap, maka disanalah wajah Allah" dan "Kebaktian itu bukanlah dengan menghadapkan wajahmu ketimur atau kebarat, namun kebaktian itu dengan berimannya seseorang kepada Allah."
Yakni kemanapun Allah mengarahkan kita, maka kesanalah kita menghadap. Karena kesempurnaan ketaatan itu adalah dengan menjalankan berbagai perintah-Nya walaupun setiap hari Allah mengarahkan kita ke berbagai arah. Karena kita adalah hamba-Nya dan berada di bawah pengaturan-Nya. Di antara perhatian-Nya yang besar terhadap umat Muhammad ialah Dia menunjukkan mereka ke kiblat al-Khalil Ibrahim a.s. Oleh karena itu, Dia berfirman, "Katakanlah, Kepunyaan Allahlan timur dan barat, Dia menunjukkan orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus." (Disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir)
Dapat ditarik hikmah:
Perpindahan kiblat tersebut adalah dalam ibadat shalat itu bukanlah arah Baitul Maqdis dan ka’bah itu menjadi tujuan, tetapi wujud berserah diri kepada Allah bukan untuk menyembah ka'bah seperti yang difitnahkan para pecundang pembenci Islam. Mereka menuduh muslim menyembah ka'bah dan Allah hanya ada di sana.
Ka’bah merupakan pemersatu umat Islam dalam menentukan arah kiblat. Sama seperti al-Aqsha yang juga belum berupa bangunan masjid (ketika itu), dan al-Shakhra masih berupa gundukan tanah yang dipenuhi dengan debu. Ini adalah menunjukkan sangat pentingnya persatuan umat Islam.
Menghadap kiblat adalah wujud ketaatan seorang hamba kepada Allah karena memang diperintahkan demikian. Kemanapun arah diperintahkan, maka wajib melaksanakannya sehingga menjadi salah satu syarat syahnya sholat.
Kemiripan Kiblat Ka’bah dengan Kiblat Para nabi Sebelumnya
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Para Nabi melakukan penyembahan. Di ataranya mereka menyembah menghadap ke arah bait Suci yang merupakan kiblat atau tempat penyembahan mereka pada masa lalu. Meskipun tidak semua para Nabi menyembah menghadap ke arah Biat Suci atau Bait Allah (kiblat) namun hal tersebut dilakukan oleh beberapa Nabi.
Berikut kesamaan-kesamaan antara Kiblat para Nabi terdahulu dengan Ka’bah.
Kesamaan bentuk bangunan yakni kubus dan seperti tugu
Kejadian 28:22 Dan BATU YANG KUDIRIKAN SEBAGAI TUGU ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."Kejadian 31:45 Kemudian Yakub mengambil SEBUAH BATU DAN DIDIRIKANNYA MENJADI TUGU.Kejadian 31:51 Selanjutnya kata Laban kepada Yakub: "Inilah TIMBUNAN BATU, DAN INILAH TUGU yang kudirikan antara aku dan engkau-Kejadian 35:14 Kemudian Yakub mendirikan tugu di tempat itu, yakni TUGU BATU; ia mempersembahkan korban curahan dan menuangkan minyak di atasnya.Kejadian 31:52 TIMBUNAN BATU DAN TUGU inilah menjadi kesaksian, bahwa aku tidak akan melewati timbunan batu ini mendapatkan engkau, dan bahwa engkaupun tidak akan melewati timbunan batu dan tugu ini mendapatkan aku, dengan berniat jahat.Yehezkiel 42:15 Sesudah ia selesai dengan mengukur seluruh bangunan dalam itu, ia mengiring aku menuju pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur, lalu mengukur sekeliling lingkungan Bait Suci itu. 42:16 Ia mengukur sisi timur dengan tongkat pengukur: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur. Lalu ia berputar 42:17 dan mengukur sisi utara: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur. Ia berputar lagi 42:18 ke sisi selatan dan mengukurnya: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur. 42:19 Kemudian ia berputar ke sisi barat dan mengukurnya: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur. 42:20 Keempat sisinya diukur. Sekeliling lingkungan itu ada tembok: panjangnya lima ratus hasta dan lebarnya lima ratus hasta, untuk memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus. Menurut ayat ayat diatas, bangunan tersebut adalah PERSEGI
Nama Allah dimuliakan di tempat tersebut, di sucikan dan di minyaki
Daniel 6:10 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka KE ARAH YERUSALEM; TIGA KALI SEHARI ia berlutut, BERDOA SERTA MEMUJI ALLAHNYA, seperti yang biasa dilakukannya.Kejadian 28:18 Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil BATU yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu MENJADI TUGU dan menuang minyak ke atasnya.Kejadian 28:22 Dan BATU YANG KUDIRIKAN SEBAGAI TUGU ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."-
THAWAF SEBAGAIMANA DI BAIT SUCI, DAN KA’BAH JUGA DEMIKIAN SERTA MATA AIR (ZAM-ZAM)
YEHEZKIEL47:1 Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah. 47:2 Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku BERKELILING dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. 47:3 Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki. 47:4 Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang. 47:5 Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.
Dan lain sebagainya.
Pembaca dapat membaca artikel sebelumnya : Shalat Kiblat dan Penggenapan Nubuat
Penutup
Setelah membaca pemaparan di atas sekarang, pertanyaanya apakah pemindahan Kiblat atau tempat penyembahan yan merupakan arah dari penyembahan yang terjadi di Masa Nabi Muhammad ini adalah kebetulan semata?
Di saat yang sama kemiripan ciri-ciri Parakletos yang Yesus sebutkan di atas berdasarkan Alkitab sendiri sama dengan Nabi Muhamamd Saw., apakah hal Tersebut adalah Kebetulan?
Dan mengenai Ciri-ciri Ka’bah dengan bangunan Bait Suci tempat penyembahan Para Nabi terdahulu serta yang menjadi arah penyembahan yang sama atau mirip sekali. Apakah hal ini merupakan sebuah kebetulan? Ataukah yang demikian memang merupakan Kehendak Allah?
Wallahu A’lam Bis Shawab.
Hidayah hanya datang dari Allah. Dan Semoga kita senantiasa melapangkan dada kita untuk menerima kebenaran dan menerima hidayah dari Allah.
Share
Posting Komentar