Bantahan Tuntas Pelintiran Ayat-ayat al-Qur’an oleh Situs IsadanIslam.com Tentang Ketuhanan Isa Al-Masih




Sudah menjadi hal yang lumrah bahwa Kristen senantiasa berusaha menyesatkan dan memerangi Islam hingga umat Islam mengikuti kesesatan mereka.
Allah berfirman:
Qs: Al-Baqarah ayat
120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)." Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.

Maka sudah menjadi suatu hal yang pasti mereka akan melancarkan berbagai permusuhan kepada umat Islam. Dan apa yang dikatakan al-Qur’an memang benar adanya. Begitu banyak penghujatan terhadap Islam yang dilakukan agama Kristen ini, fitnah, bahkan permusuhan secara fisik.
Di dunia maya salah satunya adalah situs IsadanIslam.com yang melancarkan permusuhan dengan menggunakan tipuan dan kebohongan, memelintir ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits untuk mendukung konsep sesat mereka.
Salah satu konsep yang selalu mereka gembar-gemborkan di situsnya adalah ketuhanan Isa Al-Masih atau Yesus. Mereka tidak segan-segan memelintir ayat-ayat al-Qur’an semaunya, sehingga mendukung konsep mereka.
Bahkan tak jarang menyembunyikan, memotong, bahkan mengedit bagian-bagian al-Qur’an dan menggunakan bagian tertentu saja untuk mendukung konsep sesat mereka. Dan terkadang pula menggunakan penafsiran seenaknya terhadap al-Qur’an seolah-olah itu benar padahal keliru besar.
Selain itu untuk membuat mereka seolah-olah benar, mereka memberikan ruang yang sangat sedikit untuk para pembaca atau pengunjung untuk memberikan komentar atau bantahan. Cukup satu kotak, tidak boleh lebih, tidak boleh disingkat, dan lain-lain, sehingga jelas tidak akan mungkin pembaca membantah sebuah artikel panjang dengan komentar pendek, komentar panjang lebih dari satu kotak akan mereka hapus. Sehinga seolah-olah artikel mereka tidak bisa dibantah dan tidak ada yang menjawab. 
Baiklah kembali kepada permasalahan semula soal pelintiran mereka terhadap ayat-ayat al-QUr’an dan Hadits untuk mendukung konsep ketuhanan Isa.
Saya tidak akan membantah satu persatu artikel-artikel mereka soal ini, karena artikel mereka sangat banyak, dengan judul berbeda, tapi konsep atau argumennya sama, menggunakan ayat yang sama, pelintiran yang sama, dan yang saya lihat hamper semua tulisan mereka pasti mengutip ayat-ayat ini.

Kepada Admin atau siapa saja yang berpastisipasi dalam memelintir ayat-ayat al-Qur’an dan hadits, memaksakan penafsiran kelilru terhadap al-Qur’an untuk mendukung Isa. Sebaiknya sebelum anda melakukannya, atau mengulang lagi sifat-sifat tercela anda baiknya anda membaca bagaimana al-Qur’an menolak dengan keras bahwa Isa Al-masih adalah Tuhan.

Isa Al-masih adalah Nabi dan Rasul Allah (bukan Tuhan) yang diutus kepada bani Israel saja, yang Allah anugerahkan Injil kepadanya.
Firman Allah dalam Surat Ali Imran:
48. Dan Allah akan mengajarkan kepadanya (Isa Al-masih)  Al-Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil.

 49. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka):"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seijin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman".
Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa Isa adalah Nabi dan Rasul Allah yang diberi alkitab, hikmah taurat dan injil keapda bani Israel. Dan Isa diberi Mu’jizat. Dan Isa bukanlah Allah bukan Tuhan, tapi utusan Tuhan yang Allah beri mujizat kepadanya. Mu’jizat tersebut adalah tanda kerasulan bagi Isa Al-masih.
Surat Ali Imran:
 50. Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan ta'atlah kepadaku.
 51. Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus".
 52. Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israil) berkatalah dia:"Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab:"Kamilah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.
Padaa ayat-ayat diatas dijelaskan dengan tegas bahwa Isa adalah Nabi dan Rasul Allah yang mengajarka Tauhid, keesaan Tuhan bukan trinitas, yang di dalamnya mengajarkan Bahwa Allah itu Esa dan hanya Allahlah yang berhak di sembah. Allah adalah Tuhan manusia, Tuhanmu dan Tuhanku kata Isa Al-masih dan inilah jalan yang lurus.
Kemudian ayat berikutnya dalam surat Ali Imran:
 53. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)".
 54. Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.
 55. (Ingatlah), ketika Allah berfirman:"Hai 'Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".
 56. Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Ku-siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong.
 57. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.
Pada ayat-ayat ini Allah memberi pertolongan kepada Isa Al-masih dari tipu daya kaumnya. Dan Allah juga memberikan keselamatan kepada Isa Al-Masih dari orang-orang kafir.

Kemudian pada ayat-ayat selanjutnya:

 58. Demikianlah (kisah 'Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) al-Qur'an yang penuh hikmah.
 59. Sesungguhnya misal (penciptaan) 'Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya:"Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.
 60. (Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu.
Pada ayat-ayat ini menjelaskan bagaimana proses penciptaan Isa As yakni penciptaan Isa adalah seperti penciptaan Adam As, yakni diciptakan dari Tanah kemudian Allah berfirman: jadilah, maka Jadilah ia. Dan ini mengindikasikan bahwa Isa itu diciptakan Allah. Setiap yang tercipta adalah makhluk, bukan Khalik, dan tercipta pasti bukan Tuhan. Dan ayat ini pula menyatakan bahwa Isa benar-benar bukan Tuhan karena Isa disamakan dengan Adam yang merupakan seorang manusia.
Kemudian pada ayat selanjutnya:

 61. Siapa yang membantahmu tentang kisah 'Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya):"Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la'nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.
 62. Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah; dan sesunggguhnya Allah, Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
 63. Kemudian jika mereka berpaling (dari kebenaran), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan.
 64. Katakanlah:"Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Ilah selain Allah.Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka:"Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
Pada ayat-ayat ini dengan sangat tegas, jelas, tanpa perlu penafsiran yang menjelimet, membingungkan, sudah pasti terbaca maknanya bahwa konsep yang Isa As bawa adalah Tauhid, keesana Allah, hanya Allah saja yang berhak disembah, tidak ada Ilah (tuhan, sesembahan) selain Allah. Dan sangat jelas Isa Al-masih bukan Tuhan.

Kemdian dalam surat lain Allah menjelaskan soal siapa Isa sebebenarnya:

Surah Al Maidah:

 72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:"Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam", padahal Al-Masih (sendiri) berkata:"Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.

Pada ayat ini dengan sangat tegas, jelas dan tidak pula diperlukan penafsiran yang membingungkan seperti yang sering dilakukan Kristen dalam memelintir ayat-ayat al-Qur’an, sudah pasti dan jelas maknanya adalah KAFIR bagi orang-orang yang menyatakan Isa adalah Allah dan Allah adalah Isa. Sebagaimana dalam konsep Kristen, ALLAH adalah YEsus dan Yesus adalah Allah, itu adalah KAFIR menurut al-Qur’an. Dan konsep yang benar adalah Isa Al-Masih mengajarkan bahwa Sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Isa adalah Hamba Allah bukan Tuhan. Dan dalam alkitab sendiri banyak ayat yang berbicara serupa missal, Dengarlah Israel Tuhan ALLAH KITA, TUhan itu Esa.. di sini Yesus menyatakan TUHAN KITA, semua orang pasti tahu apa arti kata KITA, yaitu AKu dan Kamu, Aku dan Kalian. Artinya Yesus dan bangsa Israel adalah sama-sama hamba Allah. Seperti ayat di atas, Sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.
Kemudian pada ayat berikutnya:
 73. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:"Bahwanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Ilah (yang kelak berhak disembah) selain Ilah Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
 74. Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Pada ayat ini lebih tegas lagi, menolak keTuhanan Isa al-masih yakni KAFIRLah orang yagn menyataka Allah itu salah satu dari yang tiga, sebagaimana halnya Kristen yang menyatakan Allah adalah salah satu dari  tiga pribadi Tuhan yaitu, Tuhan Bapa, tuhan Anak, dan Roh Kudus. Kristen seringkali menolak membantah tuduhan ayat ini menyatakan kami tidak menyembah tiga Tuhan kami menyembah satu Tuhan tapi keesaan Tuhan itu memiliki tiga pribadi dan tiga pribadi itu adalah satu, simplenya kopi 3in1.
Trinitas/ tritunggal. Faktanya Kristen meskipun menyatakan konsepnya tuhan adalah Esa, tapi memilki tiga pribadi. Tetap saja hakekatnya mereka menyembah tiga Tuhan karena mereka tidak sanggup membuktikan bahwa tiga pribadi tuhan yang mereka klaim itu satu. Dan dalam prakteknya pun mereka menyembah tiga tuhan bukan satu. Missal dalam doa berbeda-beda dalam hal peruntukan, kepada Bapa, Anak, Roh Kudus, dan lain sebagianya.

Kemudian pada ayat berikutnya:
 75. Al-Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).

 76. Katakanlah:"Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfa'at". Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Pada ayat-ayat diatas kembali menegaskan status Isa Al-masih yang sesungguhnya yaitu Nabi dan Rasul. Dan kemudian dengan tegas pula bagaimana Isa membantah dan menyalahkan mereka yang menyembah selain daripada Allah.
Kemudian ayat-ayat berikutnya:
 77. Katakanlah:"Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus".
 116. Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman:"Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:"Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Ilah selain Allah". 'Isa menjawab:"Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engaku telah mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".
 117. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakannya) yaitu:"Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Meyaksikan atas segala sesuatu.
 118. Jika engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Pada ayat diatas dengan tegas Allah menegaskan melarang ahli kitab, untuk berlebih-lebihan dan menyimpang dalam beragama. Melarag mengikuti hawa nafsu kebanyak manusia yang sesat.
Dan Allah pula kembali menjelaskan mengenai apa  yang Isa Al-Masih persaksikan akan dirinya dan Ibunya. Yakni Isa dan ibunya bukanlah ilah selain Allah, mereka tidak pernah menyatakan demikian dan Isa menyatakan tidak patut baginya menyatakan hal yang bukan haknya. Ilah (Tuhan) hanyalah Allah. Dan Isa menyatakn dirinya tidak mengetahui apa yang ada pada dirinya dan dia tidak tahu hal yang ghoib yang ada pada diri Allah. Hanya Allah yang mengetahui perkara yang ghoib-ghoib.
Dan lebih tegas lagi Isa mengakui bahwa dirinya tidak pernah berkata apapun selain apa yang Allah perintahkan yakni sembahlah Allah Tuhanku dan tuhanmu.

Kemudian pada surat an-Nisa:
Surah An Nisa'
 171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan:"(Ilah itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Ilah Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.

Pada ayat ini dengan tegas Allah menyatakan kepada ahlu kitab untuk tidak melampaui batas dalam agama, tidak mengatakan apa-apa tentang Allah kecuali benar. Kemudian Isa adalah utusan Allah yang Allah ciptakan dengan firman-Nya, yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan dengan tiupan roh dari-Nya.  Dan Allah memeritahkan kepada ahli kitab untuk beriman kepada rasul-rasul dan tidak mengatakan Allah itu tiga. Dan tidak menyatakan Allah itu punya anak.

Beberapa ayat al-Qur’an yang sering dipelintir dan di politisir untuk mendukung ketuhanan Isa As. Seperti yang banyak di gunakan situs IsadanIslam.com:
 Pertama:  Isa almasih adalah KALAMULLAH / KALAM ALLAH ( s. Ali Imran 45; S. An Nisa 171 )
 Mengenai arti dari kallamullah adalah :
1)     Sabda (66:12)
QS AT-Tahrim: 12. dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan Dia adalah Termasuk orang-orang yang taat.
2)     Ramalan (8:7)
7. dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjatalah[597] yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir,

[597] Maksudnya kafilah Abu Sofyan yang membawa dagangan dari Siria. sedangkan kelompok yang datang dari Mekkah dibawah pimpinan Utbah bin Rabi'ah bersama Abu Jahal.


3)     Ciptaan TUHAN /mahluk Allah (18:110)
Qs AL-Kahfi: 110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
4)     Ucapan atau pernyataan (23:101)

Apapun arti kalimah yang akan dipakai untuk Nabi 'Isa a.s tetap tidak menunjukan keistimewaan beliau:

 1. Bila yang dimaksud dengan ucapan (Firman) Allah maka hal ini erat kaitannya dengan ayat 3:58 :

 "Sesungguhnya persamaan 'Isa itu, menurut Allah, seperti persamaan Adam. Ia menciptakan dia dari tanah, lalu Ia berfirman:Jadi, maka jadilah ia "
 Firman Allah itu tiada lain yaitu Kun fayakun yang artinya jadi maka jadilah ia. Namun, sekali lagi tak ada yang istimewa karena segala sesuatu dijadikan Allah melalui kalimah ini:

 "FIRMAN KAMI terhadap suatu barang manakala Kami menghendaki itu, hanyalah bahwa Kami berfirman kepadanya: Jadi, maka jadilah itu" (16:40)
 "Perintah-Nya, jika Ia menghendaki sesuatu, hanyalah berfirman kepadanya: Jadi! Maka Jadilah itu. (36:82)
 oleh sebab itu Nabi 'Isa a.s tak ada bedanya dengan mahluk Allah yang lain dan manusiapun dalam kehidupan dan kematian seseorang selalu diputuskan dengan kalimat tersebut (40:68-68).
2. Nabi Yahya, diisebut sebagai "Yang membenarkan Kalimah Allah". Janji yang diberikan kepada Nabi Zakaria, disebut Kalimat Allah dan Nabi Yahya disebut ;yang membenarkan firman itu, karena Nabi Yahya lahir sebagai terpenuhinya kalimah tersebut. Oleh karena itu Kalimah Allah artinya firman Allah; lihatlah 6:34 dan 10:64. Penjelasan yang diberikan oleh Abu;Ubaidah agak sama dengan penjelasan ini. Beliau menerangkan bahwa Kalimatin minallah " artinya kitab dari Allah . Dalam 66:12 yang membicarakan Siti Maryam, disana dikatakan "Dia menerima kebenaran (soddaqot) firman TUHAN dan Kitab-Nya, dan dia adalah golongan orang yang patuh". Nabi Yahya adalah yang membenarkan firman Allah, sedangkan Siti Maryam adalah orang yang yang membenarkan firman TUHANnya, artinya ramalan Tuhannya.

 3. Arti Kalimah yang lain yang digunakan Qur'an Suci ialah, makhluk Allah,dalam 18:109 diuraikan: "Jika lautan itu tinta untuk Kalimah TUHANku, niscaya lautan akan habis sebelum habis kalimah TUHANku, walaupun Kami datangkan sebanyak itu lagi sebagai tambahan". Pernyataaan serupa itu, terdapat pula dalam 31:27, dan dalam dua tempat itu terang sekali bahwa kalimah Allah berarti makhluk TUHAN. Dan bila Nabi 'Isa a.s itu disebut kalilmah Allah dalam artian ini maka ini hanyalah berarti bahwa ia adalah makhluk seperti manusia lainnya, karena, semua makhluk disebut Kalimah Allah. Jadi Nabi 'Isa a.s hanyalah satu di antara Kalimah Allah yang tak terhitung banyaknya.

 4. Sebagai tambahan bila Nabi 'Isa a.s itu disebut sebagai Kalimah (kata) Allah maka Nabi Suci Muhammad saw. disebut sebagai ad-dhikir artinya kitab/ wejangan yang baik (65:11,12) dan juga disebutkan oleh Aisyah sebagai (Kitab)Al-Qur'an yang berjalan yang tentunya terdiri dari banyak kalimat (kata-kata).

Kedua   Bahwa Isa Al Amasih adalah Rohullah ( S. An Nisa 171 )

Memang menurut Qur'an Suci Nabi 'Isa a.s memang roh Allah dan kallimahnya namun hal ini sama sekali tidak mendukung bukti tentang ke-Tuhan-an beliau. Kata rauh dan ruh, dua-duanya berarti kemurahan Allah (Lane Lexicon kamus Arab-Inggris oleh Edward Lexicon, bab rauh); ini adalah arti yang sebenarnya dari kata ruh yang sedang dibahas dalam ayat 4:171 . ruh berarti pula ilham atau wahyu Ilahi (Lane Lexicon kamus Arab-Inggris oleh Edward Lexicon). Jika makna ini yang diambil, maka ini hanya penjelasan saja dari apa yang diuraikan dalam kalimat sebelumnya, yaitu, ramalan TUHAN yang disampaikan kepada Maryam. Dengan demikian, ayat ini berarti, bahwa datangnya adalah sesuai dengan ramalan dan ilham dari TUHAN . walaupun kata roh ini diambil maknanya sebagai ruh, inipun tak membawa pengartian bahwa Nabi 'Isa a.s bukan manusia biasa, karena Nabi Adam pun disebutkan dalam Qur'an Suci : Aku tiupkan roh-Ku di dalamnya (15:29). Menurut Qur'an Suci, tiap-tiap orang itu sebenarnya ditiupkan roh Allah: Lalu ia sempurnakan dia, dan Ia tiupkan di dalamnya roh-Nya, dan Ia berikan kepada kamu pendengaran, penglihatan dan hati"( 32:9). Selanjutnya ada satu Hadits yang dikutip oleh LL dalam bab rauh yang bunyinya: Ahya-n-biruhihi, bacaan yang betul ialah ruh (bukan rauh), artinya, Dia (Allah) memberi hidup manusia dengan roh-Nya. maka dari itu, kata ruhun minhu, Yang hanya dapat diartikan roh dari Dia, membuktikan dengan jelas, bahwa dalam arti ini, kata-kata itu tidak khusus diterapkan trehadap Nabi 'Isa a.s, karena, beliau itu bukan Duli Firman Allah atau Duli Ruh Allah, melainkan hanya suatu firman dan suatu ruh sebagaimana yang dijelaskan

 Dan hendaklah diingat bahwasannya seluruh manusia,menurut Al-Kitab , adalah roh Allah

 "Maka kemudian dari pada itu akan jadi, bahwa Aku (Tuhan) mencurahkan RohKu kepada segala manusia". (Yoel 2:28)

 Terhadap masalah"nafas yang keluar dari mulutNya" juga bukan semata-mata milik Yesus coba anda buka kitab kejadian 2 pasal 7

 "Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan MENGHEMBUSKAN NAFAS HIDUP KE DALAM HIDUNGNYA; DEMIKIANLAH MANUSIA ITU MENJADI MAHLUK YANG HIDUP"

 Jadi menurut ayat diatas masalah Roh Allah atau nafas yang diberikanNya adalah masalah essensial yang wajib dimiliki oleh setiap manusia jikalau manusia itu akan menjadi mahluk yang hidup. Yang membuat saya bingung adalah panutan orang kristen saja, yakni Paulus, juga mengatakan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu

 "Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah Bait Allah dan bahwa ROH ALLAH DIAM DI DALAM KAMU (1KOR 3:16)

 Jadi Roh Allah bukanlah monopoli Yesus/ Nabi Isa as. Bahkan tersebut:

 "Ketika Bileam memandang kedepan dan melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka, maka Roh Allah menghinggapi Dia". (Bilangan 24:2)

 "Roh Tuhan menghinggapi Dia dan menghakimi orang Israel". (Hakim 3:10)

 "Pada waktu itu Roh Tuhan menguasai Gideon". (Hakim 6:34)

 "Lalu Roh Tuhan menghinggapi Yefta". (Hakim 11:29)

 "Pada waktu itu berkuasalah Roh Tuhan atas dia". (Hakim 14:6)

 "Maka berkuasalah Roh Tuhan atas dia". (Hakim 14:19)

 "Maka berkuasalah Roh Allah atas dia". (Hakim 15:14)

 Lihat juga 1 Samuel 10:10, 1 Samuel 11:6, 1 Samuel 16:13, 1 Samuel 16:16.
 Kesimpulan:

 Jadi menurut Al Qur'an Nabi Isa itu adalah:

 1. Beliau hanyalah utusan Allah / Rasulullah. Hal ini didukung ayat Alkitab:
 "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mereka mengenal Engkau, satu-satu nya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus". (Yohanes 17 : 3).

 2. Beliau diutus hanya untuk bangsa Israel. Hal ini didukung ayat Alkitab:

 "Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria. "

 "Melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel (hanya kepada bangsa Yahudi)." (Injil - Matius 10: 5-6)

 "Jawab Yesus, 'Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel' (hanya kepada bangsa Yahudi). " "Kemudian perempuan itu (perempuan Kanaan) men-dekat dan menyembah Dia sambil berkata, 'Tuhan, tolong-lah aku'. "Tetapi Yesus menjawab, 'Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.' (non Yahudi)." (Injil-Matius 15:24-26)

 3. Beliau mengajarkan bahwa untuk mencapai surga adalah hanya dengan menyembah kepada Allah dan jangan mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. Hal ini didukung dengan ayat Alkitab:

 "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mereka mengenal Engkau, satu-satu nya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus". (Yohanes 17 : 3).

 La ilaha illallah Yesus rasulullah. Alkitab dengan tegas menyatakan TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN YESUS ITU HANYA PESURUH ALLAH. Tapi mengapa akidah kristen justru mempertuhankan Yesus?

 "Hukum yang terutama ialah : Dengarlah Hai orang Israel, "Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa". (Markus 12 : 28-33). Yesus sendiri menyatakan hukum yang paling utama ialah mengakui Tuhan Allah. Tiada Tuhan selain Allah.

 "Maka berkatalah Yesus kepadanya (Iblis) : "Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti" (Matius 4 : 8-10).

 "Supaya daripada Timur sampai barat diketahui orang bahwa kecuali Aku tiada Allah lagi, maka akulah Tuhan tiada lain". (Yesaya 44 : 26).
 Al kitab bilang Tuhan itu satu tiada yang lain. Tapi umat kristen bilang Tuhan itu tiga?

 "Maka kepadamu lah ia ditunjuk, supaya diketahui oleh-mu tuhan itulah Allah, tiada yang lain kecuali Dia". (Ulangan 4 ayat 35)

 Jelas... Tidak ada Tuhan selain Allah. La ilahaillallah.

 "Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang ada di langit diatas dan di bumi dibawah, tidak ada yang lain". (Ulangan 4 ayat 39)
 Tidak ada Tuhan yang lain selain Allah.




Share

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama