CIANJUR (voa-islam.com) – Disela-sela acara “Sarasehan & Silaturahmi Aktivis Muslim serta Organisasi & Gerakan Islam se-Indonesia” yang diadakan GARIS (Gerakan Reformis Islam) pada sabtu – ahad 17-18 Desember 2011 yang lalu di Cianjur Jawa Barat, Ustadz Abdullah dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) menyatakan dan merekomendasikan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir sebagai Amirul Mukminin umat Islam di Indonesia untuk melawan kebrutalan Densus 88 & perjuangan penegakkan Syari’ah Islam.
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, ‘Aku perintahkan kalian 5 hal, sebagaimana Allah juga memerintahkan aku untuk mengamalkan 5 hal tersebut, yaitu berjama’ah, mendengar, ta’at, berhijrah, & jihad fie sabilillah’(HR. Abu Dawud).
Jadi, bila kita disini berbicara bagaimana cara untuk melawan kekerasan dan kebrutalan Densus 88 serta bagaimana usaha penegakkan syari’ah Islam, maka hal tersebut tentu membutuhkan kesatuan umat Islam yang di dalam Islam disebut dengan sistem berjama’ah dan membutuhkan pula sosok pemimpin sebelum kita bergerak (beramal),” ujarnya dalam sesi Focus Group Discussion (FGD) hari Ahad siang (18/12/2011) yang tergabung dalam tim 2 dari 3 tim yang dibentuk panitia.
Lebih lanjut beliau menyatakan, “Menurut ana, sosok yang pantas memimpin kita semua yang ada disini dan umat Islam yang masih ada di luar sana adalah Ust. Abu Bakar Ba’asyir,” imbuhnya.
FGD dalam team 2 ini sendiri mengangkat tema “Kekerasan Densus 88 atas Nama Hukum dalam Perspektif HAM” yang didampingi oleh Ahmad Michdan dari TPM dan Ustadz Son Hadi dari JAT Media Center (JMC) sebagai konsultan untuk merumuskan rekomendasi yang nantinya akan dibahas dalam rapat pleno Ahad malamnya.
Sedangkan rekomendasi akhir yang ditetapkan dalam acara Sarasehan dan Silaturahmi Aktivis Muslim se-Indonesian di mana nantinya akan diserahkan kepada Pemerintahan SBY terdiri dari enam butir sebagai berikut :
- Menolak gerakan deradikalisasi yang merupakan upaya sistematis pendangkalan 'aqidah Islam, memecah belah umat dan mengamputasi gerakan Islam serta mewaspadai gerakan deradikalisasi sebagai bentuk alat penjajahan baru kaum kuffar terhadap Islam.
- Menyerukan kepada ulama, tokoh masyarakat dan seluruh aktivis Islam untuk memperkuat tali silahturahmi dan ukhuwah Islamiyah serta menutup celah adu domba di antara umat Islam.
- Menyerukan kepada ulama, tokoh masyarakat dan seluruh aktivis Islam bersatu padu berjuang untuk merubah sistem sekuler dengan sistem Islam melalui dakwah dan jihad.
- Menyatukan pandangan seluruh umat bahwa hidup sejahtera di bawah naungan syari’at Islam yangrahmatan lil ‘alamin hanya bisa diwujudkan oleh pemerintah Islam yang menerapkan syari’at Islam secara kaffah.
- Menuntut kepada Komnas HAM agar segera membeberkan fakta-fakta dan bukti atas kekejaman Densus 88 kepada publik dan merekomendasikan pada presiden untuk membubarkan Densus 88 dan menyeret ke pengadilan.
- Mendorong kepada seluruh media masa khususnya media Islam untuk lebh pro aktif dalam menolak proyek deradikalisasi yang merupakan upaya sistematis pendangkalan ‘aqidah Islam, memecah belah umat dan mengamputasi gerakan Islam serta mewaspadai gerakan deradikalisasi sebagai bentuk alat penjajahan baru kaum kuffar terhadap Islam. (Bekti Sejati/KRU FAI)
Share
Posting Komentar