Kelanjutan kisah wasiat hari kamis, kisah yang selalu disalahgunakan untuk menghujat para sahabat. Apakah Nabi jadi menuliskan wasiatnya? Apa kata Ibnu Abbas yang meriwayatkan hadits itu? Seseorang marah pada hakekat.com , dibilangnya hakekat.com telah berdusta, karena mengatakan bahwa Nabi tidak jadi menuliskan wasiatnya.
Dengan segala kerendahan hati, hakekat.com mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh komentator. Hakekat.com bukanlah maksum. MrShiaa adalah seorang biasa, bukanlah seorang superstar, apalagi imam yang bisa dibilang sebagai maksum. Bagi teman-teman syiah, yang maksum adalah para imam. MrShiaa bukanlah imam, maka otomatis bukan maksum.
MrShiaa adalah makhluk yang lemah dan hina di hadirat Allah, mengakui segala kesalahan dan dosa yang selalu melumuri dirinya. Jika tidak karena ampunan dan rahmat Allah, pasti MrShiaa akan jadi merugi.
Pada riwayat yang ada, kita menemukan bahwa pernyataan Nabi tidak jadi menulis wasiat berasal dari Ibnu Abbas:
قال عبيد الله فكان بن عباس يقول إن الرزية كل الرزية ما حال بين رسول الله صلى الله عليه وسلم وبين أن يكتب لهم ذلك الكتاب من اختلافهم ولغطهم ). البخاري حديث رقم : 5345 كتاب المرضى / باب قول المريض قوموا عني
. قال عبيد الله فكان بن عباس يقول إن الرزية كل الرزية ما حال بين رسول الله صلى الله عليه وسلم وبين أن يكتب لهم ذلك الكتاب من اختلافهم ولغطهم ) . البخاري حديث رقم : 6932 كتاب الاعتصام بالكتاب والسنة / باب كراهية الاختلاف
قال عبيد الله فكان بن عباس يقول إن الرزية كل الرزية ما حال بين رسول الله صلى الله عليه وسلم وبين أن يكتب لهم ذلك الكتاب من اختلافهم ولغطهم ). رواه مسلم حديث رقم ( 1637) كتاب الوصية / باب ترك الوصية لمن ليس له شيء يوصى فيه .
Redaksi Ketiga riwayat di atas sama, terjemahannya:
Ubaidillah berkata: Ibnu Abbas mengatakan, benar-benar sebuah musibah, yaitu yang mengalangi Rasulullah dari menulis , karena pertentangan dan keributan mereka.
Dengan ini jelaslah bahwa Ibnu Abbas lah yang menyatakan bahwa Nabi urung menuliskan wasiatnya. Sebenarnya, yang dituduh berbohong bukanlah MrShiaa, tetapi sebenarnya yang dituduh berbohong adalah Ibnu Abbas.
Padahal Ibnu Abbas tak asing lagi bagi kita semua, beliau adalah salah satu keluarga Nabi yang diberi banyak sekali kemuliaan, Ibnu Abbas lah yang mendapatkan berkah do’a dari Nabi, didoakan agar memahami agama dan tafsir ayat Al Qur’an. Tapi bisa jadi si komentator, para guru dan teman-temannya, memiliki pandangan berbeda terhadap Ibnu Abbas.
Selanjutnya Orang itu menyatakan bahwa Nabi berwasiat tiga hal, tidak seperti kata hakekat.com yang dituduhnya “berbohong”. Barangkali kawan kita ini kurang teliti melihat riwayat, karena memang tidak melihat langsung ke shahih Bukhari dan Muslim. Dia hanya terpaku oleh sumber-sumber sekunder yang dianggapnya benar, padahal buku-buku itu kadang terang-terangan menipu pembaca. Insya Allah kami akan memaparkan sedikit dari salah satu sumber sekunder yang terang-terangan menipu, pada tulisan-tulisan berikutnya, Insya Allah.
Jika kita merujuk kembali ke Shahih Bukhari, ternyata wasiat itu tidak diucapkan di hari kamis, tetapi sejenak sebelum Rasulullah kembali ke akherat.
. وأوصى عند موته بثلاث ( أخرجوا المشركين من جزيرة العرب وأجيزوا الوفد بنحو ما كنت أجيزهم ) . ونسيت الثالثة
Inilah yang barangkali tidak terbaca oleh kawan kita tadi. Meski cuma dua kata, tetapi tidak boleh terlewatkan karena mengandung fakta penting dan menentukan.
Dalam nukilan di atas, Ibnu Abbas juga menjelaskan mengapa Nabi tidak jadi menuliskan wasiatnya. Kita lihat lagi kutipan riwayat di atas. Yang menghalangi Nabi dari menulis tulisan (wasiat) itu, yaitu perselisihan dan keributan mereka. Demikian pernyataan Ibnu Abbas dalam tiga riwayat di atas.
Keributan dan perselisihan mereka, itulah yang menghalangi Nabi menuliskan wasiatnya, ini menurut Ibnu Abbas yang barangkali ada di tempat kejadian. Benar-benar musibah, kata Ibnu Abbas. Nabi ingin menuliskan wasiat tapi mereka malah ribut. Ribut di depan Nabi yang sedang sakit parah.Ini semua gara-gara mereka.
Siapakah “mereka” yang menghalangi Nabi menuliskan wasiat?
Posting Komentar