Muslim Yunani sholat di jalanan di dekat poster anti pembangunan masjid
REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA--Janji pemerintah Yunani untuk membantu pembangunan masjid di Athena tampaknya masih sulit terwujud. Perjuangan ribuan Muslim yang tinggal di Ibukota Yunani itu sejak puluhan tahun lalu untuk memiliki rumah ibadah yang layak pun masih jauh dari kenyataan.
Athena merupakan satu-satunya ibukota dari 15 negara anggota Uni Eropa yang tak memiliki masjid. Sampai saat ini, ribuan umat Islam yang tinggal di sana terpaksa menggelar sholat berjamaah di jalan-jalan atau di ruangan bawah tanah rumah susun.
Pemerintah Yunani memang sudah berjanji membantu pembangunan masjid di Athena. Tanah seluas 1,6 hektare juga sudah disiapkan di Votanikos, Athena bagian Barat. Mereka juga sudah mengumumkan bakal membuat sayembara disain masjid itu di awal tahun depan. Namun dua pekan setelah partai neo-fasis mendapatkan kursi di parlemen Athena untuk kali pertama, penolakan terhadap pembangunan masjid itu pun kembali menguat.
Sejak mundurnya Kesultanan Ottoman dari Yunani pada 1832, pembangunan masjid sangat dibatasi di Yunani. Masjid hanya bisa ditemui di provinsi yang didominasi Muslim yaitu di Thrace, Nicosia, Siprus. Hanya di kota itulah suara adzan masih bisa didengar.
Pada saat gelaran Olimpiade Athena 2004, almarhum Raja Fahd dari Arab Saudi menawarkan bantuan dana untuk pembangunan sebuah masjid di dekat Bandara Internasional Athena. Namun tawaran itu ditentang habis-habisan oleh kalangan gereja Ortodoks Yunani. Alasannya, menara dan kubah masjid itu bisa membuat citra Yunani dipandang sebagai negara Islam.
Sebuah UU kemudian disahkan pada 2006 oleh pemerintahan konservatif yang lalu untuk pembangunan masjid di eks pangkalan angkatan laut. Dana yang dianggarkan untuk pembangunan masjid itu mencapai 15 juta euro. Lagi-lagi, pembangunan masjid ini pun menemui kegagalan.
Sekarang, rencana pembangunan masjid di Votanikos pun diambang kegagalan lagi. Pasalnya, pemerintah Yunani sedang menghadapi kesulitan keuangan. Anggaran pemerintah pun mengalami pemotongan, hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak warga Yunani yang mempertanyakan anggaran bagi pembangunan masjid itu. Mereka pikir buat apa dialokasikan dana untuk pembangunan masjid.
''Mengapa kita harus mengeluarkan uang untuk membangun masjid?'' ujar seorang pensiunan, Maria Kontou, seperti dikutip Athena Plus. ''Apakah kita pernah mendaptakan bantuan untuk pembangunan gereja-gereja Ortodoks Yunani di luar negeri?''
Sebagai pintu gerbang bagi imigran ilegal, populasi Muslim di Yunani tumbuh pesat. Sekarang sekitar setengah juta Muslim tinggal di Yunani. Kenyataan ini juga menjadi tekanan sendiri bagi Partai Sosialis yang kini berkuasa di sana, untuk bisa menyelesaikan sengketa itu.
Athena merupakan satu-satunya ibukota dari 15 negara anggota Uni Eropa yang tak memiliki masjid. Sampai saat ini, ribuan umat Islam yang tinggal di sana terpaksa menggelar sholat berjamaah di jalan-jalan atau di ruangan bawah tanah rumah susun.
Pemerintah Yunani memang sudah berjanji membantu pembangunan masjid di Athena. Tanah seluas 1,6 hektare juga sudah disiapkan di Votanikos, Athena bagian Barat. Mereka juga sudah mengumumkan bakal membuat sayembara disain masjid itu di awal tahun depan. Namun dua pekan setelah partai neo-fasis mendapatkan kursi di parlemen Athena untuk kali pertama, penolakan terhadap pembangunan masjid itu pun kembali menguat.
Sejak mundurnya Kesultanan Ottoman dari Yunani pada 1832, pembangunan masjid sangat dibatasi di Yunani. Masjid hanya bisa ditemui di provinsi yang didominasi Muslim yaitu di Thrace, Nicosia, Siprus. Hanya di kota itulah suara adzan masih bisa didengar.
Pada saat gelaran Olimpiade Athena 2004, almarhum Raja Fahd dari Arab Saudi menawarkan bantuan dana untuk pembangunan sebuah masjid di dekat Bandara Internasional Athena. Namun tawaran itu ditentang habis-habisan oleh kalangan gereja Ortodoks Yunani. Alasannya, menara dan kubah masjid itu bisa membuat citra Yunani dipandang sebagai negara Islam.
Sebuah UU kemudian disahkan pada 2006 oleh pemerintahan konservatif yang lalu untuk pembangunan masjid di eks pangkalan angkatan laut. Dana yang dianggarkan untuk pembangunan masjid itu mencapai 15 juta euro. Lagi-lagi, pembangunan masjid ini pun menemui kegagalan.
Sekarang, rencana pembangunan masjid di Votanikos pun diambang kegagalan lagi. Pasalnya, pemerintah Yunani sedang menghadapi kesulitan keuangan. Anggaran pemerintah pun mengalami pemotongan, hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak warga Yunani yang mempertanyakan anggaran bagi pembangunan masjid itu. Mereka pikir buat apa dialokasikan dana untuk pembangunan masjid.
''Mengapa kita harus mengeluarkan uang untuk membangun masjid?'' ujar seorang pensiunan, Maria Kontou, seperti dikutip Athena Plus. ''Apakah kita pernah mendaptakan bantuan untuk pembangunan gereja-gereja Ortodoks Yunani di luar negeri?''
Sebagai pintu gerbang bagi imigran ilegal, populasi Muslim di Yunani tumbuh pesat. Sekarang sekitar setengah juta Muslim tinggal di Yunani. Kenyataan ini juga menjadi tekanan sendiri bagi Partai Sosialis yang kini berkuasa di sana, untuk bisa menyelesaikan sengketa itu.
Posting Komentar