Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Barn sudah pasti tidak dikarang oleh seorang yang mengenal Yesus atau salah seorang Rasul. Kitab Barn pasti tidak berasal dari abad-abad pertama sesudah Masehi. Dari Gereja Purba, yakni abad-abad pertama sesudah Masehi, kita sama sekali tidak memiliki satu naskah pun dari Barn, dan tidak ada bukti bahwa naskah Barn pernah dikenal oleh Gereja Purba. Karena kurun jaman antara Barn dengan abad pertama sesudah Masehi sedemikian jauhnya, tidak ada satu alasan pun untuk menempatkan Barn sederajat bahkan melebihi Injil-Injil Perjanjian Baru.
Pengarang Barn hidup lebih dari sepuluh abad sesudah Masehi, sekurang-kurangnya sesudah tahun 1300 dan kemungkinan besar dalam abad ke-16.
Ada kemungkinan sebagai orang Yahudi yang menjadi korban inkuisisi Gereja Katolik Roma dan dipaksa hidup sebagai orang Kristen, Kemudian dia berkenalan dengan agama Islam dan agaknya merasa tertarik kepada agama ini. Lalu dikarangnya Barn untuk menunjukkan kepada orang akan arti Muhammad.1
Jadi meskipun Barn mengandung banyak bahan dari Injil-Injil Perjanjian Baru, jelaslah arah pokoknya dan tujuan utama Barn berlainan sekali dengan arah dan tujuan keempat Injil.
Catatan kaki:
1 Periksa Jan Slomp. Pseudo Barnabas in the context of Muslim-Christian Apologetics, dalam Al-Mushir XVl (1474). hlm. 123-126.
Seluk-beluk buku yang disebut Injil Barnabas, KESIMPULAN-KESIMPULAN
byIlham
-
0
Tags
Kristologi
Diposting oleh Ilham
Ilham Al-azhary, lahir di Pontianak pada 6 agustus 1988, putra tunggal dari pasangan Abdul ghani dan Hasiah. Orang bugis bone asli.
Ilham Menamatkan SMU/Mas di Ma'had Ibnu Taimiyah di Sedau Singkawang 2007. Kini sedang menyelesaikan kuliah S1 Sekolah Tinggi Ilmu Da'waj Mohammad Natsir Jakarta. Sekarang sedang aktif di Forum Komunikasi Pemuda Peduli Da'wah Kalimantan Barat. Gemar mempelajari tentang Perbandingan Agama (Kristologi), dan Ghazwul Fikri.
Hp: 081352378348
Email: azharyy@gmail.com
Posting Komentar